5 Fakta Film Mortal Kombat Kena Sensor LSF
Aksi pertarungan epik dalam game video Mortal Kombat hadir dalam versi layar lebar. Aktor Joe Taslim ikut ambil bagian sebagai Sub Zero. Film garapan Warner Bros, New Line Cinema, dan Atomic Monster Productions ini resmi rilis di Indonesia.
Film ini merupakan versi terbaru dari dua film sebelumnya yakni Mortal Kombat (1995) dan Mortal Kombat: Annihilation (1997). Diketahui, film Mortal Kombat keluaran 1995 meraup pendapatan sebesar 124 juta dollar Amerika Serikat (AS). Pendapatan meningkat di film Mortal Kombat: Annihilation (1997), yakni meraup 51,3 juta dollar AS.
Namun, ada beberapa bagian film yang kena gunting tajam Lembaga Sensor Film (LSF). Buntut dari penyensoran film Mortal Kombat, banyak netizen ramai-ramai menulis di kolom komentar akun Instagram resmi LSF.
LSF menegaskan sensor yang dilakukan pada film Mortal Kombat tidaklah signifikan. Dan yang disensor hanya lah adegan yang benar-benar vulgar. Proses editing dilakukan secara langsung oleh produser film Mortal Kombat.
Berikut ini 5 fakta film Mortal Kombat kena sensor LSF:
1. Adaptasi Game Legendaris
Film Mortal Kombat diadaptasi dari salah satu game video paling legendaris dengan judul yang sama. Game ini sangat populer bagi remaja yang lahir 90-an. Permainan ini pertama kali dirilis pada 1992 berupa game arcade bergenre pertarungan yang diproduksi di bawah naungan Midway Games.
Game yang tersedia pada Xbox, Xbox 360 dan PlayStation 3 ini memiliki beberapa karakter terkenal, seperti Liu Kang, Johnny Cage, Sub Zero dan Sonya Blade. Setahun kemudian, Midway merilis Mortal Kombat II (1993) dengan penambahan sejumlah karakter baru, salah satunya Kitana.
2. Joe Taslim Jadi Sub Zero
Salah satu kejutan dari film Mortal Kombat versi terbaru ini adalah Joe Taslim yang dipilih untuk memerankan Sub Zero. Sub Zero merupakan salah satu karakter orisinal yang pertama kali muncul dalam game Mortal Kombat (1992). Karakter ini memiliki kemampuan bela diri dan mengendalikan es. Kabar Joe Taslim menjadi Mortal Kombat pertama kali muncul pada 2019 oleh The Hollywood Reporter. Joe Taslim sendiri tidak buka suara kala itu, namun ia mengunggah ulang tiga Story pengguna Instagram yang membahas peran Sub Zero dengan menandai akunnya.
3. LSF Sensor Adegan Sadis hingga Usus Terburai
Sejak awal Mortal Kombat dikenal sebagai game sadis bila membandingkan dengan game pertarungan lain. Mereka tak segan menyajikan visual muncratan darah saat salah satu karakter terkena tendangan dan pukulan.
LSF menegaskan sensor yang dilakukan pada film Mortal Kombat tidaklah signifikan. Dan yang disensor hanya lah adegan yang benar-benar vulgar. Penyensoran dilakukan tidak lebih dari 4 detik dan tidak mengurasi kenyamanan dalam menonton dan tidak mengurangi sama sekali keutuhan cerita dalam film.
Menurut Ketua LSF, Rommy Febri, adegan vulgar yang dimaksud adalah adegan seperti usus terburai, kepala tertembus pedang dan adegan sadis lainnya. "LSF merasa tidak mungkin adegan sadis semacam itu diluluskan karena pastinya akan mendapatkan kritikan dari banyak pihak. Apalagi klasifikasi penonton film Mortal Kombat adalah usia 17," jelas dia.
Rommy Febri menekankan, bukan LSF yang melakukan proses editing secara langsung terhadap film Mortal Kombat. Sensor dilakukan sendiri oleh pemilik film. “LSF bukan yang menggunting, menyensor film secara langsung. LSF hanya memberikan catatan kepada pemilik film Mortal Kombat, kok ada adegan usus terburai misalnya. Mereka kemudian melakukan sendiri entah dipotong atau apa. Setelah itu dikembalikan ke LSF,” tegas dia.
4. Diproduseri James Wan
Mortal Kombat terbaru ini juga menggandeng sejumlah sineas papan atas. Salah satunya adalah James Wan yang duduk sebagai produser bersama Todd Garner, Simon McQuoid, dan E Bennett Walsh.
James Wan dikenal akan karya The Conjuring series dan Aquaman, sedangkan Todd Garner pernah terlibat dalam film XXX (2002), The Possession of Hannah Grace (2018) dan Isn't It Romantic (2019).
Sedangka Bennet Walsh pernah terlibat dalam pembuatan film Kill Bill: Vol 2, The Kite Runner, dan Disturbia. Kombinasi dari para produser ini menjanjikan Mortal Kombat sebagai film yang penuh ketegangan.
5. Pakai Istilah dalam Game
Bukan sekadar mengunggulkan aksi pertarungan brutal, film Mortal Kombat yang dibawakan Joe Taslim ini juga mengaitkan beberapa istilah dalam game. Seperti untuk adegan akhir pertarungan yang sadis, yaitu fatality. Suara narator game Mortal Kombat juga dihadirkan di akhir pertarungan. Nantinya, penonton dapat mendengar narator bersuara finish him untuk petarung laki-laki dan finish her untuk petarung perempuan. Bila diakhiri dengan sadis, maka narator akan berkata fatality.