5 Fakta Fenomena Aphelion, Matahari Terjauh Suhu Bumi pun Berubah
Fenomena astronomi sangat beragam, salah satunya adalah Aphelion. Hoaks mengenainya sempat beredar di WhatsApp, menyebutkan bikin cuaca Bumi jadi sangat dingin.
Guna memahami hal itu, Peneliti Pusat Riset Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangeran dengan tegas membantah kalau fenomena Aphelion bisa membuat Bumi sangat dingin.
Diolah dari keterangan resmi LAPAN, Senin 7 Februari 2022, Andi menjelaskan bahwa fenomena Aphelion adalah kondisi di mana Bumi punya jarak paling jauh dari Matahari.
“Bumi mencapai jarak terjauhnya dari Matahari pada 4 Juli 2022 dengan jarak 152.098.455 Km. Sejak 1800, terjadinya fenomena Aphelion dalam 200 tahun terakhir selalu berlangsung pada Juli,” kata Andi.
Penurunan Suhu Bumi
Dia menegaskan, Aphelion tidak berdampak pada kenaikan maupun penurunan suhu di permukaan Bumi. Namun, faktor klimatologis atau iklim yang turut berperan besar dalam perubahaan suhu.
“Intensitas Matahari bervariasi, anatar 1.321,5 W/m2 saat Aphelion atau kurang lebih 3,4% dari rata-ratanya (1.366 W/m2),” paparnya.
Sehingga, sambung Andi, suhu efektif di permukaan Bumi cuma bakal bervariasi kurang lebih 2,4 derajar Celsius dari rata-ratanya (15 derajat Celcius).
Berikut Lima Fakta Fenomena Aphellion
1. Nama Aphelion Berasal dari Bahasa Yunani Kuno
Mengutip lapan.go.id, fenomena Aphelion 2022 merupakan keadaan dimana titik orbit Bumi terjauh dari Matahari.
Fenomena Aphelion ini terjadi karena orbit Bumi tidak melingkar dengan sempurna melainkan berbentuk elips.
Nama Aphelion berasal dari bahasa Yunani kuno, yakni 'Apo' yang berarti jauh dan 'helios' yang artinya Matahari.
2. Fenomena Aphelion 2022 Jatuh Pada Bulan Juli
Aphelion selalu terjadi di awal Juli tiap tahunnya, sekitar dua minggu setelah titik balik Matahari Juni.
Fenomena Aphelion terjadi selama musim panas di belahan Bumi bagian utara. Tepatnya, fenomena Aphelion akan terjadi pada 4 Juli pukul 3:10 a.m EST.
Tahun 2022 ini, Bumi akan berada 94.509.598 mil dari Matahari di Aphelion.
3. Fenomena Aphelion 2022 Tidak Berdampak pada Suhu di Bumi
Saat fenomena Aphelion terjadi, diameter Matahari akan terlihat lebih kecil dibandingkan rata-rata, yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen.
Selain itu, saat posisi Matahari di utara, terjadi tekanan udara di belahan utara yang lebih rendah dibandingkan belahan selatan yang mengalami musim dingin. Namun, LAPAN menyebutkan posisi Bumi yang berada pada titik terjauh dari Matahari tidak akan berpengaruh pada suhu maupun panas yang diterima Bumi.
Panas dari Matahari akan terdistribusi ke seluruh Bumi, dengan distribusi yang juga dipengaruhi pola angin.
4. Fenomena Aphelion 2022 dan Perihelion
Selain fenomena Aphelion, ada juga fenomena Perihelion yang akan terjadi. Perihelion adalah keadaan dimana titik orbit Bumi yang terdekat dengan Matahari.
Pada tahun 2022, fenomena Perihelion ini terjadi pada 4 Januari pukul 1:52 A.M EST. Bumi akan 3% lebih dekat ke Matahari, sekitar 5 juta km lebih dekat.
5. Fenomena Aphelion 2022 Perihelion Juga Terjadi di Planet Lain
Meskipun Aphelion dan Perihelion adalah istilah yang banyak digunakan untuk merujuk ke Bumi, istilah ini juga relevan dengan planet lain yang mengorbit Matahari.
Setiap planet memiliki titik-titik dalam orbitnya ketika mereka terjauh atau terdekat dari bintangnya.
Misalnya, planet Mars memiliki orbit yang lebih elips daripada Bumi. Sebagai perbandingan, orbit Bumi tampak hampir melingkar, orbit yang hampir melingkar ini menjadi alasan mengapa iklim Bumi relatif stabil.
Mars juga memiliki empat musim tetapi dua kali lebih lama karena dibutuhkan sekitar dua tahun Bumi bagi Mars untuk mengelilingi Matahari.
Belahan selatan Mars memiliki musim semi dan musim panas yang lebih hangat dan lebih pendek daripada di utara, karena Mars paling dekat dengan Matahari menjelang akhir musim semi selatan.
Selain itu, musim dingin selatan lebih lama karena Mars berada paling jauh dari Matahari saat itu.
Advertisement