5 Fakta Desakan Jakarta Lockdown, Keuangan Pemprov DKI Seret
Desakan agar Jakarta lockdown menggema dari berbagai pihak. Diketahui kasus corona di Ibu Kota memang terus melonjak dalam beberapa waktu terakhir. Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilai tidak efektif. Buktinya, jumlah kasus Covid-19 tembus angka 2 juta sejak Covid-19 diumumkan di Indonesia, pada 2 Maret 2020 lalu.
Mirisnya, di tengah desakan Jakarta lockdown, Pemprov DKI mengaku kondisi keuangan seret. Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Pilar Hendrani dikutip dari Bisnis.com menuturkan, kondisi keuangan Pemprov DKI saat ini dalam kondisi tidak baik. “Kalau (anggaran) dibilang ada ya ada, tetapi sekarang kondisi keuangan DKI tidak bisa bohong juga kalau faktanya dalam kondisi yang tidak baik,” ungkap dia.
Sejumlah obyek pajak DKI Jakarta tidak dimungkinkan untuk ditarik maksimal lantaran terkontraksi pandemi Covid-19. Namun, Pilar mengatakan, tren penerimaan pajak tahun ini relatif lebih baik ketimbang tahun lalu.
Berikut ini 5 fakta desakan Jakarta lockdown:
1. Kasus Baru Covid-19 di DKI Jakarta Tambah 5.014
Provinsi DKI Jakarta mencatat penambahan kasus terbanyak dengan jumlah 5.014 kasus per hari ini, Senin 21 Juni 2021. Sumbangan ini membuat Indonesia mencatatkan penambahan 14.536 kasus baru Covid-19. Penambahan kasus baru hari ini menjadi rekor tertinggi dalam sejarah wabah Covid-19 di Indonesia. Rekor tertinggi sebelumnya tercatat pada 30 Januari 2021, dengan angka kasus mencapai 14.518.
2. Ratusan Anak Positif Covid-19 dalam Sehari
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya menjelaskan ratusan anak di Jakarta turut terpapar Covid-19. Total ada 655 kasus corona pada usia 6-18 tahun dan 244 kasus Corona ditemukan pada balita. Sementara 4.261 kasus Corona terkonfirmasi berasal dari usia 19-59 tahun. Lalu ada 442 kasus di usia 60 tahun ke atas.
3. Keterisian Isolasi Capai 90 Persen
Desakan Jakarta untuk lockdown didasarkan atas kondisi keterisian tempat tidur di Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19. Per hari ini, keterisian mencapai 90 persen.
"Saat ini ada 90 persen keterpakaian tempat tidur isolasi di Jakarta, sedangkan ICU 81 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Namun rencananya akan ada penambahan tempat tidur di RS Covid-19. Diketahui saat ini, DKI memiliki 106 RS rujukan dan 13 RS di antaranya khusus melayani pasien Covid-19.
Sementara itu,tempat isolasi pasien Covid-19 tak bergejala di sejumlah wisma juga dinyatakan penuh.
4. Godok Aturan Perketat PPKM Mikro
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan Pemprov DKI Jakarta sedang menggodok aturan baru untuk memperketat penerapan PPKM Mikro. Rencananya aturan tersebut akan segera diumumkan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Untuk menyusun kebijakan baru, Pemprov juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Nantinya aturan ini akan memuat berbagai kebijakan, baik pengaturan tempat wisata maupun pusat perbelanjaan.
5. Ketua Wantim IDI Dorong Pemerintah Indonesia Lockdown Dua Minggu
Ketua Dewan Pertimbangan PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Dr dr Zubairi Djoerban menuliskan cuitannya soal dorongan mewujudkan kebijakan lockdown di Indonesia, merujuk pada kondisi melonjaknya kasus Covid-19. Lockdown bisa dilaksanakan selama dua minggu guna memperlambat penyebaran kasus.
"Lebih bijaksana bagi Indonesia untuk terapkan lockdown selama dua minggu. Untuk apa? Memperlambat penyebaran, meratakan kurva, menyelamatkan fasilitas kesehatan, dan yang pamungkas: menahan situasi pandemi jadi ekstrem--yang akan membahayakan lebih banyak nyawa," cuitnya lewat Twitter.
Advertisement