5 Fakta Calon Penumpang Pesawat Alami Pelecehan saat Rapid Test
Dugaan pelecehan seksual saat rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, viral di media sosial. Kasus ini bermula dari cerita seorang perempuan di akun Twitter @listongs, pada 18 September 2020.
Korban mengatakan mendapat tawaran dari seseorang petugas rapid test untuk mengakali hasil rapid tes diakali agar negatif. Hasil rapid test diakali agar bisa terbang, dan dimintai uang jutaan rupiah.
Korban sebelumnya pernah swab test dan hasilnya negatif. Saat itu, korban mengaku baru pulang dari Australia. Tapi ketika hendak pergi ke Nias, Sumatera Utara, pada 13 September 2020, dia mencoba rapid test di Bandara Soekarno-Hatta. Tapi entah kenapa hasilnya reaktif.
Lalu, kata korban, muncul tawaran mengakali rapid test dengan biaya jutaan rupiah. Tak hanya itu saja, oknum petugas medis yang melakukan rapid test itu bahkan mencium dan memegang tubuh korban. Tenaga medis itu petugas rapid test dari Kimia Farma.
Sementara itu, Polres Metro Bandara Soekarno Hatta terbang ke Bali untuk menemui perempuan yang mengaku dilecehkan. "Tim Polres Metro Bandara Soetta sudah ada di Bali untuk janjian dengan pengadu untuk dilakukan klarifikasi dan membuat laporan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin 21 September 2020.
Yusri juga mengatakan, pihaknya juga sudah meminta rekaman CCTV untuk diperiksa. Selain itu, turut berkordinasi dengan pelaksana rapid test yakni, PT Kimia Farma.