5 Fakta Bencana Banjir Bandang di Jayapura
Jumlah korban yang berhasil ditemukan dan diidentifikasi akibat banjir bandang di Sentani, Jayapura, Papua terus bertambah. Sementara itu, setelah bencana banjir bandang, jumlah pengungsi mencapai 9.691 orang. Para pengungsi tersebar di 25 titik pengungsian.
Berikut ini 5 fakta bencana banjir di Sentani, Jayapura.
1. Jumlah korban dan dampak banjir
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui rilis resminya, Rabu kemarin, tercatat sudah ada 104 orang meninggal akibat kejadian ini.
Dari jumlah itu, 97 korban ditemukan di Kabupaten Jayapura dan 7 orang korban di Kota Jayapura. Lebih 1.600 personil gabungan terus lakukan penanganan darurat.
Terkait kerusakan bangunan, terdapat 375 rumah rusak berat, 5 unit ibadah rusak berat, 8 sekolah rusak berat, 104 unit ruko rusak berat, 4 jembatan rusak berat, dan 4 ruas jalan rusak berat.
Hingga saat ini, pendataan dampak bencana dan proses evakuasi masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
Tim SAR gabungan kembali menemukan jenasah korban banjir bandang di Sentani Jayapura Papua. Korban terus bertambah. Masyarakat yang melaporkan kehilangan anggota keluarga juga bertambah. Lebih 1.600 personil gabungan terus lakukan penanganan darurat. pic.twitter.com/pAJUqjeAk9
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) March 19, 2019
2. Korban tertimpa kayu dan tertimbun lumpur
Korban tewas akibat banjir bandang rata-rata ditemukan tertimpa kayu dan tertimbun longsoran lumpur. Pihak kepolisian menerjunkan tim K-9 atau anjing pelacak untuk mengendus korban karena posisinya tertimpa kayu atau di dalam lumpur.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, anjing pelacak yang diterjunkan berjumlah 15 ekor. "Enam ekor dari Jakarta dan sisanya dari Polda Papua," jelasnya.
3. Pengungsi butuh tenda dan selimut
Humas Posko Induk Banjir Bandang Pemda Kabupaten Jayapura, Dodi Sambodo mengatakan, para korban selamat telah ditangani secara baik. Akan tetapi, para korban membutuhkan bantuan berupa tenda, selimut, dan air bersih serta kebutuhan balita.
4. WWF teliti ikan yang terbawa arus banjir
Warga BTN Sosial, Distrik Sentani, Jayapura menemukan empat ekor ikan yang mirip hiu. Hewan ini terbawa arus air yang turun dari kawasan cagar alam Cyclop. Northern New Guinea Leader, WWF Indonesia, Peter Roki Aloisius mengatakan, banyak penyebaran ikan hiu jenis air tawar di Papua dan Papua Nugini. Salah satunya, hiu gergaji di Danau Sentani.
5. Waspada isu atau hoax terkait tsunami
Banyak isu atau hoax mengenai terjadinya banjir bandang susulan dan tsunami di sekitar wilayah Jayapura. Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BMKG V Jayapura, Suroto mengatakan, hasil pemantauan satelit curah hujan memang masih turun di wilayah Kabupaten Jayapura dan sekitarnya.
"Banyak isu hoax di masyarakat. Saya harap masyarakat harus bijak dalam menerima pesan yang akan diterusan ke telepon selulernya," pesan Suroto. (yas)
Advertisement