5 Fakta Aksi Buang Beras 2 Ton ke Jalan Raya di Maluku
Sebuah video viral memperlihatkan warga Desa Waraloin, Kecamatan Taniwel Timur, Kabupaten Seram bagian barat Maluku, membuang bantuan beras sekitar dua ton di tengah jalan.
Dalam video berdurasi 02.50 menit itu, warga mengamuk saat bantuan beras untuk warga belum juga dibagikan pemerintah desa (pemdes). Warga lantas menyeret karung beras yang disimpan di kantor desa ke tengah jalan.
Mereka lalu menyobek karung beras dan menumpahkan isinya ke jalan. Hal ini sebagai bentuk protes terhadap panitia kegiatan Panas Pela atau budaya persaudaraan di Maluku.
"Kase ambor sudah (buang saja)," kata warga dalam suara yang terdengan direkaman video.
Padahal bantuan beras dari para donatur tersebut diberikan untuk kepentingan kegiatan Panas Pela antara Desa Waraloin dengan kerabatnya dari tiga desa sekitar, yakni Rambatu, Manusa, dan Rumberu.
Berikut ini 5 fakta aksi buang beras bantuan Bupati Buru dan anggota DPRD setempat:
1. Beras 1 Ton Bantuan Bupati Buru, dan 1 Ton dari Anggota DPRD Seram
Danramil Taniwel Timur, Kapten Inf. DJ Pellu mengungkap, peristiwa itu terjadi pada Sabtu 27 November 2021 pukul 14.30 WIT. Aksi protes warga, kata dia, buntut setelah bantuan 2 ton beras dari Bupati Kabupaten Buru Ramli Ibrahim Umasugi, dan anggota DPRD Seram Barat, Jodis Rumasoal.
"Jadi, ada satu ton beras disumbang Bupati Buru, dan satu ton beras lagi disumbang anggota DPRD Seram Barat," ujarnya melalui pernyataan resmi, hari ini.
Acara Panas Pela sendiri sudah usai pada Jumat, 26 November lalu. Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Nathaniel Orno membuka acara tersebut mewakili Gubernur Murad Ismail. Acara tersebut disaksikan seluruh masyarakat.
2. Beras Tak Kunjung Dibagikan Menyulut Emosi Warga
DJ Pellu menyebut warga kecewa terhadap panitia pelaksana kegiatan Panas Pela Yapio Patai Mansamanehuwey. Warga akhirnya mengangkut beras dari dalam balai Desa Waraloin kemudian ditumpahkan di sepanjang jalan trans seram dan jalan setapak Desa Waraloin.
Sementara itu, anggota Polsek Taniwel Timur yang tiba di lokasi sempat meminta warga untuk membersihkan butiran beras di jalan. Mereka pun mengajak warga yang emosi untuk berdialog dan menghentikan aksinya membuang-buang beras ke jalanan.
3. Panitia "Menghilang"
Tak ada satu pun panitia yang datang menemui warga, saat aksi tersebut terjadi. Imbas dari aksi ini, pengendara yang melewati jalur tersebut langsung terjatuh, karena jalanan menjadi licin lantaran dipenuhi butiran beras.
4. Dihujat Netizen
Tak ayal aksi ini juga menuai kontroversi warga di media sosial. Ada yang setuju dengan tindakan itu dan ada sebagian warga yang mengecam aksi tersebut.
"Seharusnya, beras -beras itu semestinya jangan dibuang. Karena masih ada warga yang hidupnya susah dan membutuhkannya," ujar salah seorang warga bernama Deni.
5. Panas Pela
Panas pela merupakan sebuah acara adat di Maluku yang biasanya mempertemukan sejumlah saudara. Biasanya desa yang menjadi tuan rumah akan menjamu dan menampung saudaranya yang datang dari desa lain dalam beberapa hari lamanya.
Advertisement