5 Fakta Air Sumur Warga Kediri Tercemar Pertalite
Pencemaran air sumur terjadi di sumur warga Desa Tempurejo, Pesantren, Kota Kediri RT 005/RW 002. Sekitar 14 Kepala Keluarga (KK) terdampak karena air sumurnya keruh dan kental, serta berbau minyak dan licin.
Tak hanya berbau bahan bakar minyak (BBM), air sumur juga terbakar saat disulut api. Sehingga muncul dugaan air sumur tersebut tercemar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sekitar lokasi. Pemkot Kediri pun menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk meneliti kandungan air sumur yang tercemar tersebut.
Pertalite merupakan salah satu jenis BBM yang begitu berharga untuk menunjang kebutuhan bahan bakar kendaraan. Namun bukan bahagia yang diterima warga saat air sumur berubah menjadi Pertalite. Sebab, mereka jadi tidak punya air bersih yang lebih berharga untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Berikut ini fakta-fakta air sumur warga tercemar Pertalite:
Tercemarnya air sumur warga sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Air sumur tersebut sama sekali tidak bisa digunakan.
Untuk keperluan minum, mandi, dan cuci-cuci, sementara warga mengandalkan dropping air dari Dinas Lingkungan Hidup Kelautan Dan Perikanan (DLHKP) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kediri. Setiap pagi dan sore, instansi itu bergantian mengirimkan air untuk warga.
Ada 10 tandon isi 400 liter dan 4 tandon berisi 200 liter. Dalam 15 hari terakhir, warga juga mendapatkan bantuan air galon dari SPBU di sekitar lokasi.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar tak ingin berspekulasi terkait penyebab pencemaran diduga kuat karena BBM. Jika benar dugaannya dari SPBU di sekitar lingkungan, maka ia akan menghentikan operasional dan meminta pengelola melakukan perbaikan.
Polres Kediri Kota menyelidiki dugaan pencemaran air sumur. Dinas Kesehatan mengambil sampel air, anggota Satreskrim Polres Kediri Kota juga mengambil dokumentasi sampel air. Sekaligus melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan warga terdampak air sumur yang tercemar.
Advertisement