5 Daerah Vaksinasi Rendah, Dinkes Jatim Sebut Kurang Literasi
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Timur (Jatim), Dr. Erwin Ashta Triyono menyebut rendahnya tingkat vaksinasi di lima daerah yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parwansa ini, disebabkan rendahnya pengetahuan masyarakat. “Masyarakat yang pemahamannya kurang,” kata Erwin kepada media, Kamis, 23 September 2021.
Erwin mengatakan, pihaknya bakal mendiskusikan permasalahan tersebut dengan pemerintah daerah setempat. Untuk menemukan solusi dan meningkatkan vaksinasi. “Vaksin ini tetap harus kita perjuangkan, rencana besok kita akan mencoba diskusi ulang dengan teman-teman dari kabupaten kota yang masih di bawah 50 persen,” ucapnya.
Erwin mengungkapkan, salah satu cara yang ditemukan agar masyarakat mau divaksinasi adalah dengan menggandeng tokoh agama. Mereka bertindak untuk mengedukasi warga yang masih enggan disuntik vaksin.
“Kita minta bantuan tokoh agama. Mereka digandeng supaya pemahaman vaksin itu manfaat bukan karena hukuman,” jelasnya.
Selain itu, kata Erwin, melarang masyarakat yang belum melakukan vaksin, masuk mall juga bisa meningkatkan vaksinasi. Sebab, mereka bakal merasa dibatasi jika tidak mengiuti imbauan pemerintah.
“Dengan cara tidak memperbolehkan masyarakat yang belum mengikuti vaksin masuk mall juga bisa digunakan. Supaya mereka tahu manfaatnya, mereka akan ikut dengan sukarela,” tutupnya.
Berdasarkan data Satgas Covid -19 Jawa Timur (Jatim), vaksinasi tahap pertama sudah mencapai 40,50 persen dari target 31 juta. Di sisi lain, ada sekitar lima daerah dengan capaian vaksinasi terendah.
Satgas Covid-19 Jatim menyebut, dari total 31 juta masyarakat Jatim, sebanyak 12.891.110 penduduk sudah mendapatkan vaksin tahap pertama. Sedangkan untuk dosis kedua ada 21,48 persen atau 6.835.947 warga.
Dari data itu, Kota Mojokerto menjadi wilayah dengan cakupan vaksinasi tertinggi. Yakni vaksinasi dosis pertama telah mencapai 122,41 persen, dosis kedua 73,68 persen serta dosis ketiga ada 64,47 persen.
Wilayah dengan capaian tertinggi kedua ditempati Kota Surabaya, dengan capaian vaksinasi dosis pertama sebanyak 103,80 persen. Sedangkan dosis kedua 65,86 persen dan dosis ketiga 84,77 persen.
Sedangkan, daerah dengan capaian vaksinasi terendah ada Kabupaten Sumenep. vaksinasi dosis pertamanya baru memperoleh 12,83 persen, vaksinasi dosis kedua 5,64 persen, dan vaksinasi dosis ketiga 53,91 persen.
Sedangkan, wilayah dengan vaksinasi terendah kedua ada Pamekasan, dengan dosis pertama yang baru mencapai 12,90 persen, lalu dosis kedua masih 6,03 persen, serta dosis ketiga 56,27 persen.