5 Alasan Kuliah di UNUSA
Meski pada pertengahan 2018 ini baru 5 tahun berdiri, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) berkembang melesat bak meteor. Berdasarkan peringkat perguruan tinggi di Indonesia versi Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), UNUSA berada di peringkat 2805 di tahun 2016. Pada tahun berikutnya melesat di ranking 359. Di tahun 2018 kemungkinan akan naik lagi.
Saat ini, UNUSA mempunyai enam fakultas dengan 17 program studi (prodi) dan hampir empat ribu mahasiswa. Didukung sarana-prasarana yang istimewa. Gedung baru 9 lantai dan dua rumah sakit milik sendiri untuk praktik mahasiswa kedokteran, kesehatan, perawatan, dan kebidanan.
Tak hanya itu. UNUSA juga satu-satunya kampus di Surabaya yang memiliki Prodi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). UNUSA menjadi kampus ke-18 di Indonesia yang menyelenggarakan prodi tersebut lengkap dengan laboratorium modernnya.
Di bawah naungan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS) pimpinan mantan Menteri Pendidikan RI Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA, UNUSA diasuh para dosen hebat yang memiliki integritas maupun keilmuan mumpuni. Mereka tidak hanya dari kalangan akademisi, tapi juga profesional di bidangnya.
Rektor UNUSA Prof Dr Ir Ahmad Jazidi MEng menjamin kampus yang dipimpinnya didukung fasilitas modern sebagai perguruan tinggi. Semua area kampus terkoneksi jaringan internet. Ini menjadikan kampus UNUSA nyaman sebagai tempat mengulik ilmu pengetahuan, keterampilan, dan berbagi pengalaman.
Apa saja keunggulan lain yang membuat Anda harus kuliah di UNUSA?
1. Lulusan UNUSA Memperoleh Ijazah dan Sertifikat Profesi
Sejak awal, UNUSA telah menyadari persaingan dunia kerja yang akan dihadapi mahasiswanya sangat ketat. Karenanya, mahasiswa yang belajar di UNUSA pada akhir studi tidak hanya memperoleh ijazah, melainkan juga akan dibekali dengan sertifikat profesi.
UNUSA memiliki 17 skema kompetensi untuk enam fakultas. Sebagian besar bekerja sama dengan lembaga sertifikasi profesi dan lembaga pelatihan profesional yang telah mendapatkan izin resmi dari pemerintah.
Lembaga-lembaga itu yang melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan kompetensinya. Dengan demikian, lulusan UNUSA mempunyai keunggulan dibanding dengan perguruan tinggi lainnya. Skema kompetensi tersebut untuk jurusan Manajemen, Akuntansi, Keperawatan dan Kebidanan, K3 dan Gizi, Sistem Informasi, dan Koperasi.
Dipastikan, lulusan UNUSA akan menguasai teori, terampil dalam praktik dan siap memasuki dunia kerja.
2. Mempunyai Fasilitas Dua Rumah Sakit Milik Sendiri
Salah satu keunggulan UNUSA adalah program studi yang berkaitan dengan dunia kesehatan. Pasalnya, selain berpengalaman di bidang kesehatan, UNUSA didukung oleh dua rumah sakit milik sendiri, yakni Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya dan Rumah Sakit Islam Ahmad Yani Surabaya.
Kedua rumah sakit ini dapat dimanfaatkan mahasiswa menjadi tempat praktik mahasiswa. Mahasiswa Fakultas Kedokteran tak akan kesulitan mencari tempat coas. Begitu juga dengan mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidananan serta ilmu kesehatan lainnya. Mahasiswa jurusan sistem informasi juga dapat melakukan praktek di kedua rumah sakit tersebut.
3. Menguasai Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Bermasyarakat
Selain diasup dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan, mahasiswa UNUSA juga dididik untuk memiliki karakter dan akhlak yang baik. Mereka disiapkan untuk bisa terjun di dalam masyarakat yang majemuk ini serta memikiki daya adaptasi tinggi.
Mahasiswa UNUSA dilatih terjun ke masyarakat untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan sesuai dengan disiplin ilmunya. Dengan demikian, begitu lulus sudah siap menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh di masyarakat.
Melalui pembelajaran lebih dini bermasyarakat ini, lulusan UNUSA tak akan lagi canggung ketika harus mempraktikan ilmunya. Cerdas mempraktikkan ilmunya dan luas bergaul di masyarakat.
4. Lulusan Memiliki Digital Culture
Sistem perkuliahan di UNUSA dilengkapi dengan metode belajar berbasis elektronik dan digital. Salah satu metode pembelajaran digital di UNUSA adalah e-Sorogan. Yakni sebuah metode belajar-mengajar dengan cara mahasiswa menyodorkan kemampuan atau buku pembelajaran.
Metode belajar sorogan ini lazim dilakukan di pondok pesantren. Santri yang siap diuji kiainya menyodorkan (sorogan) buku untuk dilihat kemampuannya. Ketika ada kesalahan, kiai atau ustad langsung mengoreksinya. Dengan begitu santri dapat langsung memperoleh ilmu dari sang kiai.
Di UNUSA, buku yang biasanya menggunakan kitab kuning tersebut diganti dengan perangkat digital Tablet. Setiap mahasiswa baru mendapatkan Tablet gratis yang berisi semua rangkuman mata kuliah. Dengan tablet ini memudahkan mahasiswa dalam proses belajar mengajar, menulis, berbicara, dan berinteraksi dengan dosen. Semuanya terekam secara otomatis dalam tablet tersebut.
Program ini memungkinkan lulusan UNUSA akrab dengan dunia digital dan memiliki digital culture. Dengan digital culture, lulusan UNUSA bisa responsif mengakses informasi terkini, berorientasi memutakhirkan ilmu dan wawasannya setiap saat.
5. Dididik Enterpreneurship dengan Nilai-nilai Islam Moderat
Dalam rangka menghadapi perubahan yang pesat, mahasiswa UNUSA juga dididik berwirausaha. Ini penting agar sejak mahasiswa mempunyai sikap mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja setelah lulus kuliah.
Dalam hal keagamaan, mahasiswa UNUSA ditanamkan nilai-nilai Islam yang moderat sesuai dengan prinsip Islam Rahmatan Lil Alamien.
Dengan demikian, lulusan UNUSA disiapkan menjadi sarjana maupun orang-orang terdidik, terampil, mandiri, dan menjadi Muslim yang memegang teguh prinsip Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam. (adv/frs)