48 Warga Jatim Pengungsi dari Mamuju Sulawesi Tiba di Malang
Raut bahagia tampak di wajah Sayib, warga Lumajang, Jawa Timur. Sayib beserta 47 warga Jawa Timur yang lainnya bisa pulang ke rumah masing-masing setelah gempa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat melumpuhkan daerah itu.
Hari ini dengan menumpang pesawat Hercules sebanyak 48 warga Jawa Timur tersebut mendarat di Landasan Udara Abdul Rachman Saleh, Kabupaten Malang. Mereka diterbangkan dari bandara di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kepulangan ke daerah asal sudah lama dinantikan oleh Sayib. Berhari-hari di pengungsian ia tidak bisa tidur, gelisah, menjadikan tubuhnya kurang sehat. Selain kondisi Mamuju yang begitu mencekam, banyak kabar tak sedap berseliweran memenuhi kepala Sayib.
"Ada informasi bahwa kan terjadi gempa susulan yang menyebabkan tsunami. Saya memikirkan itu terus. Saya tidak bisa tidur, nggak bisa makan, badan saya sampai gemetar," ujarnya, pada Kamis 21 Januari 2021.
15 Tahun Mengadu Nasib di Mamuju
Di Mamuju, Sulawesi Barat, Sayib mengadu nasib dengan membuka lapak dagangan. Sudah 15 tahun lamanya ia tinggal di sana, sejak 2006, silam. Namun, Sayib tidak mengira keadaan Mamuju akan semengecam ini.
"Akibat gempa banyak bangunan yang rusak. Beberapa hari turun hujan terus. Awal-awal gempa belum ada bantuan yang datang," katanya.
Selang beberapa hari setelah gempa, Sayib mendengar ada pemulangan gratis ke daerah masing-masing. Sejumlah pengungsi terlebih dahulu akan ditempatkan di sebuah penampungan milik Dinas Sosial di Makassar.
"Tanpa pikir panjang saya berangkat ke Makassar. Oleh Gubernur, kami ditanya mau pulang ke mana. Saya jawab saya ingin pulang ke daerah asal. Lalu besoknya (Kamis 21 Januari 2021) kami diberangkatkan," ujarnya.
Dibantu Dinas Sosial
Sayib beserta rombongan kemudian tiba di Landasan Udara Abdul Rachman Saleh, sekitar siang tadi. Di lokasi mereka disambut oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
Kepala Dinas Sosial Jawa Timur, Alwi mencatat sebanyak 48 warga Jawa Timur tersebut berasal dari Lamongan sebanyak 38 orang, Gresik sebanyak empat orang, Tuban sebanyak empat orang dan Lumajang sebanyak dua orang.
"Sejumlah orang tersebut akan kami antar sampai ke rumahnya masing-masing. Tapi untuk yang jumlahnya banyak seperti Lamongan, kami sudah siapkan armada besar," katanya.
Untuk rombongan besar tersebut kata Alwi pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pemda setempat untuk melakukan penjemputan di titik yang sudah ditetapkan. Oleh Pemda Lamongan, mereka akan diantarkan ke rumah masing-masing.
"Jadi mereka kami berikan bantuan sembako. Bantuang sandang juga tiap keluarga kami berikan bantuan transport," ujarnya.