47 Kelurahan di Surabaya Zero Stunting, 255 Anak Ada Sakit Bawaan
Angka stunting di Kota Surabaya terus mengalami penurunan. Data terbaru, Pemkot Surabaya menyebut, saat ini angka stunting tersisa 255 anak. Sementara itu, sebanyak 47 kelurahan di Surabaya dan 5 Puskesmas sudah zero stunting aktif.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, sebanyak 255 anak yang masih mengalami stunting saat ini dengan kondisi yang cukup sulit, seperti mengalami penyakit bawaan atau hidrosefalus.
Selain mereka memiliki penyakit bawaan, ternyata mereka ini bukan asli Surabaya, namun sudah masuk ke Surabaya dan sudah ber-KTP Surabaya, sehingga harus diberikan intervensi juga oleh Pemkot.
Untuk menyelesaikan anak stunting yang tersisa itu, Pemkot Surabaya akan menyembuhkan penyakitnya dulu atau meminimalisir dampak-dampaknya. Setelah itu baru bisa bergerak menuju berat badannya dan tinggi badannya bisa dinaikkan.
"Sebenarnya sulit kalau sudah ada penyakit bawaan seperti jantung, tapi nanti kita akan berusaha untuk mengeliminir penyakit bawaannya dulu supaya tidak berdampak sangat besar, sehingga nanti berat badannya dan tinggi badannya bisa diupayakan naik,” ungkap Eri dalam acara rembuk stunting Rabu, 6 Maret 2024.
Di samping itu, untuk menjaga kondisi anak-anak yang sudah keluar dari stunting dan supaya tidak ada penambahan stunting lagi, maka pihaknya melakukan pencegahan dan penanganan dari hulu hingga hilir. Salah satunya dengan memberikan zat besi kepada anak-anak perempuan yang sudah menstruasi.
“Jadi, kita berharap tidak ada lagi penambahan kasusnya supaya kita bisa berkonsentrasi kepada 255 anak yang masih stunting,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya periode 2018-2020 ini.
Eri Cahyadi juga menjelaskan, pada akhir tahun lalu, ada 30 kelurahan dan 3 puskesmas yang sudah zero stunting. Kemudian pada hari ini ada tambahan 17 kelurahan dan 2 puskesmas yang nol kasus. Alhasil, 17 lurah dan 2 kepala puskesmas itu diberikan penghargaan oleh walikota.
“Jadi, total sudah ada 47 kelurahan dan 5 puskesmas yang zero stunting. Kelurahan yang lain ayo kerja terus. Kita turun dengan niatan ibadah untuk menurunkan angka stunting. Saya yakin perjuangan teman-teman tidak akan pernah sia-sia,” tandas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya periode 2017-2018 ini.