46 WNI Ditahan Polisi Malaysia, 3 Diantaranya Balita
Sebanyak 46 warga negara Indonesia (WNI) ditangkap di Kampung Samawond, Genting Highlands, Malaysia. Saat ini mereka mendekam di Tahanan Keimigrasian Kota Kemayan, Pahang.
Informasi yang diberitakan beberapa media setempat dibenarkan oleh kantor perwakilan Republik Indonesia di Johor Bahru dan Kementerian Luar Negeri RI, Jumat, 25 Desember 2020.
Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, melalui pernyataan tertulis, mengatakan tim KJRI Johor Bahru akan menyediakan bantuan hukum dan akses kekonsuleran terhadap puluhan WNI yang ditangkap.
"Terkait hal tersebut, Tim KJRI Johor Bahru akan melakukan akses kekonsuleran, pendataan/verifikasi WNI, penerbitan dokumen SPLP (surat perjalanan laksana paspor) dan pendampingan hukum," kata Judha.
Ia lanjut memastikan kantor perwakilan RI di Johor Bahru juga akan menghubungi Kantor Imigrasi di Pahang dan komandan Depot Tahanan Imigrasi (DTI) di Kota Kemayan.
Kata Judha, sebanyak 46 WNI yang ditangkap di Genting Highlands terdiri 22 perempuan, 19 laki-laki, tiga bayi, dan dua anak-anak. Salah satu bayi yang ditahan masih berusia 10 bulan.
Otoritas di Malaysia menerangkan 46 WNI ditangkap karena melanggar aturan keimigrasian. Menurut keterangan pejabat setempat, 33 WNI ditahan karena tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah.
Sebanyak 11 lainnya ditahan karena menyalahgunakan dokumen/izin tinggal. Dua WNI sisanya ditangkap oleh petugas imigrasi Malaysia karena izin tinggal mereka telah kadaluwarsa.
Penangkapan dilakukan saat petugas imigrasi Malaysia melakukan razia sehubungan dengan pengetatan aturan pembatasan di beberapa wilayah, termasuk di antaranya Kampung Samawond di Genting Highlands, tempat yang banyak dihuni oleh imigran asal Indonesia.
Setidaknya, ada 138 warga negara asing yang tinggal di Kampung Samawond, kata otoritas setempat, sebagaimana dikutip dari beberapa media lokal.
Judha menjelaskan mereka akan menjalani proses hukum yang berlaku di Malaysia. "Selanjutnya WNI akan menjalani proses Perintah Tahan Usir (PTU)," kata Judha.
Selama di tahanan, Judha turut memastikan seluruh WNI telah menjalani pemeriksaan Covid-19 dan hasilnya negatif. "Seluruh WNI, termasuk anak-anak dan bayi berusia dalam kondisi sehat (negatif Covid-19) dan dalam keadaan baik," kata dia. (Ant)