46 Perguruan Tinggi Luar Negeri Dukung Program IISMA Vokasi
Sebanyak 3.175 mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Edisi Vokasi yang dirintis Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kemendikbudristek.
Program IISMA yang resmi diluncurkan April 2022, didukung 46 perguruan tinggi luar negeri. Mereka akan menerima mahasiswa vokasi dari Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengatakan, perguruan tinggi luar yang menjadi mitra IISMA edisi vokasi ini merupakan institusi terkemuka di beberapa negara. Seperti Korea Selatan, Inggris, Irlandia, Malaysia, Prancis, Taiwan, Australia, Amerika Serikat, Hungaria, Jerman, dan Turki.
“Tidak hanya kuliah di 46 perguruan tinggi luar negeri, mahasiswa vokasi juga menjalani magang di perusahaan mitra kampus luar negeri tersebut. Maka dari itu, moto dari program ini adalah Learning in Collaboration with Industry,” ujar Dirjen Wikan, dalam siaran pers yang diterima Ngopibareng.id, pada Senin 23 Mei 2022.
Wikan menyebut, Australia merupakan negara dengan jumlah perguruan tinggi luar negeri terbanyak yang bermitra dengan IISMA Edisi Vokasi. Ada 11 perguruan tinggi dengan 10 bidang studi yang bisa dipilih dan menjadi kesempatan bagi mahasiswa vokasi menempuh pendidikan di negeri Kangguru ini.
Selain Australia, kesempatan magang juga terbuka besar bagi mahasiswa vokasi yang ingin menempuh pendidikan di Inggris. Ada 14 mitra Industri yang disiapkan oleh dua kampus terkemuka di Inggris yang bisa dijajaki oleh mahasiswa vokasi.
Wikan menambahkan, adanya link and match antara perguruan tinggi luar negeri dengan industri menjadi ciri khas dari program IISMA edisi vokasi. Artinya, mahasiswa vokasi yang menjadi peserta program ini tidak hanya memperoleh kesempatan belajar selama satu semester di kampus tujuan, tetapi juga dapat melaksanakan magang di industri atau perusahaan mitra dari kampus tersebut.
“Ditjen Vokasi memastikan bahwa dalam program ini mahasiswa tidak hanya belajar tetapi juga berkesempatan untuk bisa magang di Industri atau perusahaan mitra kampus luar negeri” papar Wikan.
Sejak program IISMA ini diluncurkan April lalu, sebanyak 3.175 mahasiswa vokasi yang mendaftar. Wikan Sakarinto menyambut positif atas tingginya minat program ini. "Program ini sangat luar biasa. Jadi pergunakanlah kesempatan ini,” ujar Wikan.
Ada tiga skema yang disiapkan dalam program IISMA Vokasi ini, yaitu: (1) Skema A, mahasiswa fokus untuk menjalani magang di industri; (2) Skema B, mahasiswa dapat menjalani magang di samping menjalani kuliah dengan pembagian waktu yang seimbang; dan (3) Skema C, mahasiswa fokus menjalani kuliah tetapi dengan materi yang terkait erat dengan dunia industri. Pada skema C ini, kelas juga diajar oleh praktisi dari industri.
Ketua IISMA Edisi Vokasi, Hilda Cahyani menjelaskan, program ini merupakan salah satu langkah bagi mahasiswa vokasi Indonesia untuk mengenyam pendidikan di luar negeri sekaligus mendapatkan pengalaman praktik di industri.
Melalui program ini diharapkan mahasiswa vokasi Indonesia siap belajar dan berperan di kancah global dengan pengalaman belajar di perguruan tinggi dan industri kelas dunia di luar negeri.
Selain itu, interaksi internasional yang intensif dan pemahaman antar budaya (cross-culture understanding) dari berbagai negara juga akan menambah wawasan, mengasah komunikasi bahasa internasional serta memperluas jaringan atau networking.
Untuk jangka panjang, kata Hilda Cahyani, Program IISMA edisi Vokasi ini diharapkan dapat menguatkan link and match antara pendirian vokasi dan industri global. Pada akhirnya, hal ini mampu berkontribusi pada peningkatan SDM Indonesia dalam rangka menyemai benih-benih kemajuan ekonomi karena terciptanya angkatan kerja yang andal dan profesional.