45 Tahun Dedikasi Musikal, Fariz RM Konser di Jazz Tebing Jember
Event pariwisata di Kabupaten Jember terus bertambah. Sukses gelaran kelas internasional Jember Fashion Carnaval (JFC), kali ini ada Jazz Tebing Jember.
Event pariwisata sekaligus ajang performa talenta musisi-musisi berbakat Kota Jember dan sekitarnya itu digelar hari ini, Sabtu 12 Agustus 2023. Lokasi acara di Kafe Tebing, wisata alam Taman Botani Jember, Kecamatan Sukorambi.
Jazz Tebing akan menampilkan musisi kawakan, yakni, Fariz RM Anthology dan Java Jive. Setidaknya dalam event Jazz Tebing Jember tahun 2023 akan ada lima grup band yang akan memanjakan para penonton.
Owner Taman Botani Sukorambi Jember, Febrian Kahar mengatakan, konser Jazz Tebing merupakan agenda tahunan. Konser ini selama pandemi COVID-19 juga digelar dengan jumlah penonton terbatas.
Pasca pandemi, sempat muncul rencana konser Jazz Tebing akan diselenggarakan di Jember Stadion Garden (SJG). Namun ada berbagai pertimbangan konser Jazz Tebing digelar di Kafe Tebing, di Taman Botani Sukorambi Jember.
Pemilihan genre musik jazz selain karena ingin memberikan warna baru dalam sebuah even musik di Kota Jember juga karena sesuai dengan nama konsernya, Jazz Tebing. Pertimbangan lain karena genre musik lain sudah diakomodasi oleh pihak lain di Jember.
Febri memastikan, konsep Jazz Tebing Jember memiliki keunikan dengan konser Jazz tebing lainnya di Jawa Timur, seperti Jazz Ijen dan Jazz Bromo.
“Kami sudah melakukan studi banding ke Jazz Ijen dan Jazz Bromo. Kami pastikan, Jazz Tebing Jember ini berbeda. Kita mengeksklusifkan diri karena Jazz memang memiliki karakter,” kata Febri, Jumat malam kemarin.
Sebagai bagian dari upaya pengembangan pariwisata Jember, Jazz Tebing bertujuan mengundang masyarakat datang dan betah berada di Jember. Sehingga dengan adanya Jazz Tebing, Jember menjadi semakin ramai.
Saat ini, Jazz Tebing Jember sudah masuk dalam kalender pariwisata Kabupaten Jember, menyambung dengan kegiatan JFC. Bahkan, Febri menargetkan Jazz Tebing Jember nantinya bisa masuk kalender pariwisata nasional di Kementerian Pariwisata.
Fariz RM tak tampil sendiri di konser Jazz Tebing. Ia akan menghibur bersama Java Jive. Sejak dua tahun lalu, kehadiran Fariz RM sudah dinantikan. Kepadatan jadwal sang musisi membuat rencana manggung tertunda.
Tahun ini, Fariz RM tampil di Jazz Tebing bertepatan dengan Konser 45 Tahun Dedikasi Musikal. Untuk jumlah tempat duduk penonton terbatas, hanya 390 unit.
Pengaturan jarak juga disesuaikan agar penonton tidak berdesak-desakan dan lebih dekat ke panggung.
“Ada proses panjang yang kita lakukan untuk mendatangkan Fariz RM. Baru tahun ini bisa karena saat ini memang bertepatan dengan 45 Tahun Dedikasi Musikal Fariz RM,” pungkas Febri.
Mochamad Noerwana alias Noey dari Java Jive memuji landscape panggung kali ini cukup spektakuler. Noey sempat berpikir tebingnya hanya setinggi beberapa meter, namun ternyata tebingnya cukup spektakuler.
Noey yakin dengan konsep panggung yang uni, Jazz Tebing akan menjadi even fenomenal.
“Saya tidak mengira panggung sespektakuler ini. Panggungnya benar-benar menjorok ke tebung yang cukup dalam,” ujarnya.
Karena itu, dalam konser nanti malam Java Jive akan sedikit menyesuaikan dengan panggung, tidak terlalu banyak berjoget.
“Agak ngeri-ngeri sedap. Panggungnya menjorok ke tebing. Saya akan sedikit diam. Tidak joget-joget. Karena panggungnya sedemikian rupa kerennya,” pungkasnya.
Sementara Fariz FM akan mempresentasikan musik dalam konser Jazz Tebing secara intimate penuh dengan deretan hits, seperti Sakura, Barcelona. Faris memastikan setiap tampil dalam konser akan selalu mempresentasikan hal yang berbeda, karena ia sudah menyatu dalam bermusik.
Fariz RM akan mempresentasikan musik dengan kekuatan penuh Anthology, ditambah kolaborasi dengan Java Jive. Sebagai informasi, Fariz RM menggelar konser 45 Tahun Dedikasi Musikal, sejak Mei 2023 hingga Mei 2024.
Fariz RM akan terus berbuat untuk negeri melalui pikiran dan pemikiran yang ditransformasikan dalam karya musik
“Yang akan dilihat nanti, kami akan selalu tampil berbeda. Karena tidak pernah Latihan. Sudah begitu menyatu dalam bermusik. Setiap persentasi pentas selalu ada yang baru yang kami sendiri tidak tahu. Karena intimate para penonton juga bisa mengobrol dan boleh bertanya,” ujarnya.
Fariz RM akan tampil dengan kekuatan penuh dari Anthology. Meskipun Jazz identik dengan musik generasi di bawah tahun 80-an, namun Jazz masih tetap memiliki tempat, karena selalu ada pengembangan.
“Setiap lagu yang ditulis, direkam, dan diterbitkan, itu tidak selesai sampai di situ. Dia masih bisa terus dikembangkan. Sehingga musik tetap memiliki bobot untuk dinikmati,” jelasnya.
Selain itu, kolaborasi adalah suatu cara efektif dan berpengaruh terhadap eksistensi. Fariz RM mencontohkan kolaborasi pada malam ini dengan Java Jive, bukan hanya sekadar senior kepada junior, tetapi Fariz RM juga mengambil banyak pelajaran dari junior.
“Saya adalah anggota keenam dari Java Jive. Saya baru tahu jika akan berkolaborasi dengan Java Jive. Kolaborasi ini bukan hanya tentang senior kepada junior, tetapi ada pelajaran yang bisa diambil,” pungkasnya.
Advertisement