45 Kader Ulama Muda Muhammadiyah Dilepas ke Al-Azhar Mesir
Sebanyak 45 kader muda Muhammadiyah dilepas Pimpinan Pusat organisasi Islam moderat di Indonesia itu, guna menuntut ilmu ke Universitas Al-Azhar, Mesir.
Mereka terdiri dari 31 pria dan 14 perempuan. Mereka berasal dari pondok pesantren Mu’allimin dan Mualimat juga MBS Prambanan Yogyakarta. Pelepasan dilakukan di Aula KH Ahmad Dahlan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta.
Menyampaikan pesan pelepasan, Ketua PP Muhammadiyah, Saad Ibrahim mengatakan bahwa 45 kader ini adalah duta-duta Muhammadiyah yang dipersiapkan Persyarikatan untuk misi intisyaru rahmatallah (menyebarkan rahmat Allah) di muka bumi.
“Kita tadi juga minta izin sama orang tuanya supaya mereka ini diwakafkan untuk Islam melalui Muhammadiyah dan kemudian tugas kita dalam konteks global itu sedang menanti kita,” ujarnya, dalam keterangan dikutip Selasa 23 Mei 2023.
Di usia abad kedua, fokus Muhammadiyah di ranah global menurut Saad memang mulai ditingkatkan. Adanya ganjalan, batu sandungan, hingga kritikan dalam fokus tersebut, kata dia adalah sunatullah yang perlu dihadapi oleh setiap kader dengan penuh tawakal dan mindset yang benar.
Pesantren Modern
Sementara itu, Direktur Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, Fajar Shodiq mengatakan jika 45 kader ini diberangkatkan ke Al-Azhar tanpa ujian dan seleksi dari Al-Azhar sendiri.
Sebab, mereka berasal dari Pondok Pesantren Muhammadiyah yang memakai kurikulum yang telah diakui oleh Universitas Al Azhar Mesir sehingga hal tersebut menjadi syahadah atau tersertifikasi.
“Jadi mereka berangkat tanpa ujian dan meskipun proses sampai keberangkatan ini bukan satu dua bulan lagi tapi hampir satu tahun untuk proses dari pemberkasan sampai seleksi internal,” ujarnya.
Tujuan pemberangkatan para kader ke lembaga pendidikan bereputasi seperti Al-Azhar ini dimaksudkan untuk menyediakan sumber daya manusia Muhammadiyah yang kompeten di bidang ilmu syariat dan bahasa, yang selama ini Muhammadiyah kekurangan di posisi tersebut.
“Maka kita punya harapan besar bahwa setiap tahun ada kader-kader yang belajar dan setelah selesai nanti mereka bisa berkhidmah di seluruh Indonesia, di Pesantren Muhammadiyah dan khususnya kembali ke pesantren,” pungkasnya.
Prosesi pelepasan para kader ditutup dengan pemakaian rompi secara simbolis dari perwakilan santri dan santriwati yang dilakukan oleh orang tua mereka. Dalam acara ini, turut hadir Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Maskuri.
Advertisement