45 Hektar Tanaman Semangka dan Melon di Situbondo Kebanjiran
Tanaman semangka dan melon seluas 45 hektare (Ha) di Desa Klatakan Kecamatan Kendit terancam gagal panen akibat terendam banjir.
Camat Kendit, Atin Suryatin mengatakan, total luas lahan pertanian di Kecamatan Kendit Situbondo sekitar 104 hektare. Rinciannya, 45 hektar di Desa Klatakan dan seluas 60 hektar di Desa Bugeman serta Kukusan.
"Lahan pertanian seluas 45 hektare di Desa Klatakan paling terdampak banjir luapan sungai. Tanaman jagung, semangka, dan melon rusak akibat terendam banjir," kata Atin Suryatin, Minggu 5 Maret 2023.
Petani di Desa Klatakan dipastikan merugi. Karena, tanaman padi, jagung, semangka, dan melon diperkirakan gagal panen.
"Kami sudah mendata semua lahan pertanian milik petani di Desa Klatakan Kecamatan Kendit yang rusak terendam banjir. Data ini juga sudah kita laporkan ke Dinas Pertanian dan Ketahanan serta BPBD Situbondo," imbuhnya.
Kepala Desa (Kades) Klatakan, Kecamatan Kendit, Narwiyoto mengatakan, tanaman padi, jagung, semangka, dan melon terendam banjir.
"Untuk tanaman jagung, semangka, dan melon ini tidak tahan air. Kalau sudah kebanjiran dipastikan mati," kata Narwiyoto, Minggu 5 Maret 2023.
Guna mengantisipasi banjir susulan, menurut dia, warga bersama anggota Koramil dan Polsek Kendit sudah memperbaiki sementara tanggul sungai Kendit yang jebol diterjang luapan air.
"Selain itu, kita melaporkan 45 hektar sawah yang terdampak banjir ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Situbondo," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Situbondo, Haryadi Tejo Laksono membenarkan. "Kita juga sudah menugaskan PPL melakukan pendataan," katanya dihubungi Minggu 5 Maret 2023.