440 Lahan Pertanian di Banyuwangi Terdampak Abu Gunung Raung
Abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Raung menyebabkan sejumlah lahan pertanian di Banyuwangi terpapar abu. Sedikitnya, 440 hektar lahan pertanian terdampak abu vulkanik ini. Namun masyarakat diminta tetap tenang karena stok pangan Banyuwangi dipastikan aman.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan, ada beberapa tanaman hortikultura di kantong-kantong pangan Banyuwangi yang terdampak hujan abu, seperti di Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Songgon, dan Sempu.
"Komoditas di lahan yang terdampak antara lain padi, bawang putih, bawang merah, bawang daun, petai atau sawi, cabe besar, cabe rawit, mentimun, labu siam, tomat, kacang panjang, buncis, terong, dan semangka," ujarnya.
Beruntung hujan abu vulkanik yang keluar dari Gunung Raung bersamaan dengan musim hujan. Sehingga air hujan ikut membantu membersihkan abu vulkanik yang jatuh ke tanaman. "Tapi hujan abu terjadi saat intensitas hujan di Banyuwangi cukup tinggi. Jadi abu yang menempel pada tanaman terbilas oleh guyuran hujan,” ujarnya.
Dia menyatakan, dalam jangka panjang, abu vulkanik akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kesuburan tanah. Namun, yang perlu diperhatikan adalah dampak jangka pendek yang berpengaruh pada produktivitas lahan pertanian.
Salah satu dampak jangka pendeknya, biasanya saat terjadi erupsi, hasil panen akan turun. Salah satunya akibat keasaman (PH) tanah yang turun akibat penumpukan abu di tanah berakibat penurunan produktivitas lahan.
"Namun, di sisi lain abu vulkanik dapat mengusir hama serangga atau gulma karena makhluk hidup tersebut tidak dapat hidup dalam suasana terlalu asam," jelasnya.
Untuk itu, Dinas Pertanian akan menurunkan Petugas Penyuluh Lapang (PPL) untuk melakukan pemantauan rutin. Meski pada umumnya petani sudah tahu apa yang harus dilakukan.
"Mereka bisa memanfaatkan PPL pertanian untuk berkonsultasi. Namun kami pastikan, stok beras dan sayur-sayuran di Banyuwangi tercukupi," jelasnya.
Advertisement