43 Mantan Kelompok Teroris, Laksanakan Upacara Kemerdekaan
Lamongan: Peringatan hari kemerdekaan RI ke 72, Yayasan Lingkaran Perdamaian gelar upacara bendera yang di ikuti oleh 43 peserta mantan kelompok teroris. Tak hanya itu, upacara tersebut juga di hadiri oleh warga sekitar, acara kali ini dilaksanakan di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Kamis (17/8).
Mantan-mantan terduga teroris tersebut, juga turut terlibat dalam beberapa serangan di Indonesia. Seperti serangan di Palu, Ambon, Bali, dan lain sebagainya. Saat ini mereka berkumpul dalam satu tempat, yakni upacara kemerdekaan.
Menurut Yayasan katua Lingkar Perdamaian, Ali Fauzi mengatakan, mereka para pelaku bom saat ini sudah mau kembali ke NKRI.
"Jadi kita tidak hanya sekedar omong kosong, hasil dari pada ikrar beberapa hari lalu, saya kira dapat kita implementasikan dalam upacara," ujarnya usai upacara.
Sementara itu, Kapolres Lamongan Juda Nusa menegaskan, bahwa disini rata-rata petugas upacara adalah mantan teroris. Namun dia melihat semangat tinggi untuk mensukseskan hari kemerdekaan, dirasanya awal yang baik untuk memulai berbaur dengan masyarakat.
"Mereka sudah NKRI. Serta saya salut sama semangat mereka, sungguh luar biasa, pada teman2 semua (petugas upacara), ini langkah awal kita untuk kembali dapat diterima masyarakat," sambungnya.
Selain itu, dalam upacara kali ini berharap, melalui Yayasan Lingkar Perdamaian mampu merangkul seluruh masyarakat dan mengembalikan brand kota Lamongan menjadi kota yang baik.
"Mari bersama-sama kita hilangkan cap kota Lamongan kota teroris," ujarnya.
Berikut petugas upacara mantan teroris:
1. Perwira Upacara: Yusuf Anis, Diduga terlibat dalam bom Bali satu, namun dia kini bebas lantaran tidak ada bukti yang menguatkan dirinya ikut berperan.
2. Dan Up: Yoyok Edi Sucahyo yang sempat belajar pada Komandan Perang ISIS di Syria.
3. Pembaca Teks Proklamator: Ali Fauzi, yang menjadi komandan militer di Ambon.
4. Pengibar Bendera: Zulia Mahendra (putra bungsu Amrozi), Saiful Arif (terlibat serangan konfli Poso), Khoirul Mustain (anak sulung Nor Minda).
5. PEmbaca Do'a: H. Moch Chozin, adalah kakak sulung dari trio bom bali satu.
6. Danton: Sumarno (ponakan dari pelaku bom Bali saru), Uman Slamet (terlibat jaringan Ali Imron), Purnmo (tokoh desa Tenggulun). (hrs)
Advertisement