400 Perusahaan Cabut Iklan dari Facebook
Sedikitnya 400 merk telah menarik iklan mereka dari Facebook, mengikuti gerakan boikot Facebook. Raksasa media sosial itu pun berencana melakukan pertemuan dengan kelompok yang memulai kampanye boikot Facebook, selain rapat bersama sejumlah mitra pengiklan mereka.
Jajaran eksekutif Facebook termasuk Wakil Presiden Solusi Bisnis Global Carolyn Everson dan Neil Pots, Direktur Kebijakan Publik, dikabarkan melangsungkan pertemuan dengan para pengiklan, pada Selasa 30 Juni 2020. Sesaat setelah kampanye boikot Facebook selama satu bulan bergema.
Namun, jajaran eksekutif tak memberikan penawaran baru terkait upaya Facebook memberantas ujaran kebencian, kata sebuah sumber yang dikutip Reuters. Bahkan, pertemuan itu merekomendasikam siaran pers yang membuat para pengiklan frustasi, lantaran Facebook bergeming. "Itu tak berdampak," kata salah satu eksekutif menyampaikan hasil pertemuan itu.
Sementara, pimpinan Facebook Mark Zuckerberg menyepakati untuk bertemu dengan penggagas gerakan boikot tersebut. Kelompok yang terdiri dari Liga Anti Fitnah, NAACP dan Color of Change, memulai kampanye "Stop Hate for Profit" atau hentikan mendulang keuntungan dari kebencian. Kampanye ini muncul mengikuti tewasnya George Floyd, di tangan sejumlah polisi.
Kelompok ini mengajukan 10 tuntutan pada Facebook. Salah satunya, memberikan ruang pada orang yang mengalami kekerasan untuk berbicara dengan pegawai Facebook, dan mengembalikan uang pada pengiklan dengan konten yang bermasalah, sebelum kemudian dihapus.
Sebelumnya, Facebook mengaku akan mengaudit kontrol atas ujaran kebencian, dan berencana memberi label konten yang melanggar kebijakan mereka. Langkah ini terbilang ketinggalan jika dibandingkan dengan Twitter.
Advertisement