400 Lebih Sokolah di Jember Rusak, Kepala Sekolah harus Inovatif
Sebanyak 400 lebih bangunan sekolah di Kabupaten Jember membutuhkan perbaikan. Bupati Jember Hendy Siswanto mengimbau kepala sekolah agar kreatif dan inovatif menyikapi persoalan tersebut.
Hal itu disampaikan Hendy Siswanto usai memimpin apel HUT PGR ke-77 di Alun-alun Jember, Rabu, 29 November 2023.
Hendy mengatakan, Pemkab Jember berkomitmen meningkatkan kompetensi guru dalam mewujudkan Merdeka belajar. Merdeka belajar yang diterapkan pada masa Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim itu dinilai selaras dengan capaian hasil dari empat tahun terakhir ini.
“Esensinya merdeka belajar adalah satu hal yang sangat positif sekali dalam meningkatkan guru-guru penggerak. Jember memiliki cukup banyak guru yang kompetensinya harus terus kita tingkatkan,” ujarnya.
Selain upaya peningkatan kompetensi guru, Hendy juga berjanji akan memperhatikan kesejahteraan guru di Kabupaten Jember. Bagi Hendy guru merupakan sosok yang harus dihargai perjuangannya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hendy juga menjelaskan, Kabupaten Jember mengalokasikan 20 persen lebih APBD untuk bidang pendidikan. Namun, dengan persentase yang lebih besar dari amanat undang-undang itu, belum mampu menjawab persoalan pendidikan di Kabupaten Jember.
Sejak tahun 2021 sampai saat ini, Hendy mencatat ada 400 sekolah lebih di Kabupaten Jember yang membutuhkan perbaikan. Sejauh ini, Pemkab Jember baru memperbaiki infrastruktur sekolah yang mengalami rusak berat.
Salah satunya SDN Gelang 07, Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru, Jember. Sebanyak 175 siswa yang sempat belajar di tenda darurat pasca atap kelas ambruk, kini sudah bisa belajar dengan tenang di ruang kelas yang baru.
Sementara ruang sekolah yang mengalami kerusakan lainnya mayoritas belum tercover dalam APBD. Pemkab Jember berusaha mengatur anggaran. Sebab, tidak memungkinkan APBD hanya difokuskan untuk membangun infrastruktur pendidikan. Sementara di bidang lainnya juga banyak yang perlu perbaikan.
Atas keterbatasan anggaran tersebut, Hendy mengimbau kepala sekolah melakukan inovasi. Salah satu yang bisa dilakukan dengan melibatkan wali murid agar turut membantu memperbaiki sekolah tersebut.
“Masih ada ratusan sekolah yang rusak dan membutuhkan perbaikan. Saya berharap teman-teman kepala sekolah berinovasi, wali murid bisa gotong royong membersihkan Gedung-gedung yang rusak. Tetapi Pemkab Jember tetap berkomitmen memperbaiki sekolah rusak,” ungkap Hendy.
Selain persoalan fasilitas pendidikan Pemkab Jember juga perlu menyediakan akses jalan yang layak menuju tempat sekolah. Hendy mencontohkan siswa SDN Andongrejo 3, Kecamatan Ambulu sejak Indonesia merdeka belum pernah menikmati manfaat pembangunan.
Karena itu, Pemkab Jember saat ini berupaya memberikan akses jalan yang layak bagi mereka. Tahun ini, Pemkab Jember telah membangun jalan aspal sepanjang 1 KM. Nanti akan ditambah lagi sepanjang 13 KM lengkap dengan PJU, pada 2024.
Selain itu, siswa SDN Andongrejo 3 yang berada dekat Pantai Bandealit, tepatnya di Kawasan Taman Nasional Betiri sampai saat ini belum bisa menikmati jaringan internet.
“Internet hanya ada sampai posko pertama masuk Taman Nasional Meru Betiri. Lebih jauh dari itu, warga sudah tidak bisa menikmati jaringan internet,” pungkas Hendy.