40 Warga Jatim Selamat Dari Kerusuhan Wamena
Sebanyak 40 warga Jawa Timur yang tinggal di Wamena tiba pada Minggu 29 September 2019 siang pukul 13.30 WIB dan mengungsi sementara di Asrama Transito Disnakertrans Jatim, Jalan Margorejo, Surabaya.
Mereka tiba di Surabaya menggunakan pesawat Hercules. Dalam perjalanannya, mereka harus transit sebanyak tiga kali sampai ke Semarang sebelum tiba di Surabaya menggunakan bus.
Dari 40 orang pengungsi itu, sebanyak 32 di antaranya berasal dari Sampang, Jawa Timur. Sedangkan sisanya berasal dari Mojokerto dan Lumajang. Rencananya, mereka akan dipulangkan hari ini juga.
"Ya, ini yang pertama dari Semarang. Hari ini langsung kami antar pulang ke keluarganya. Tapi untuk sementara kami persilakan mereka istirahat dulu," ujar Novi Widyani staf Tagana Dinsos Jatim di Transito.
Salah satu warga yang mengungsi yakni Muhammad Qoimuddin mengatakan, bahwa situasi di Wamena sejak Senin 23 September lalu begitu mencekam. Menurutnya ada banyak anak kecil dan ibu-ibu yang menjadi korban khususnya mereka warga pendatang di Wamena.
"Luar biasa mencekam, banyak pendatang diparang bahkan tidak tebang pilih baik itu ibu-ibu sampai anak-anak," ucap Qoim kepada ngopibareng.id di lokasi pengungsian sementara.
Qoim kemudian membeberkan bagaimana dia bisa selamat dan berhasil dievakuasi menuju ke Surabaya. Dia bahkan harus menaiki pesawat sampai empat kali transit, hingga bus dari Dinsos menjemputnya di Semarang.
"Jadi waktu penyerangan rumah saya, saya lewat belakang, dan kita bertemu warga asli daerah, yang waras dan baik. Mereka kemudian membantu kita ngasih jalan buat lari, sampai kita bisa masuk ke mobil polisi Brimob," ujarnya.
"Kemudian kita menginap di Koramil, kemudan kita antre di Bandara sejak hari Rabu 25 September 2019 dan Jumat 27 September 2019, baru kita bisa meninggalkan Wamena. Itupun kita transit di Timika, kemudian Biak, lalu Makassar dan di Semarang. Sebelum dijemput Dinsos Provinsi Jawa Timur," tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa rombongannya akan dibawa ke Sampang untuk pulang ke kampung. Namun sebelum itu, ia bersama rombongan masih menunggu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa datang.
"Iya masih nunggu, gak tau kok belum datang-datang sejak janjinya jam 2 tadi," pungkasnya.