40 Relawan Tangap Bencana Blitar Ikuti Pelatihan Kebencanaan
Besarnya potensi kerawanan bencana di Kabupaten Blitar, menarik perhatian Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) untuk memberikan bimbingan teknis (bimtek) kepada 40 relawan.
Bimtek ini digelar selama 4 hari mulai 1-4 Nopember 2021 di tempat wisata Kampung Coklat Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Bimbingan teknis aman bencana digelar di Blitar karena kabupaten ini merupakan daerah dengan potensi kebencanaan yang tinggi, seperti bencana banjir, gempa bumi, tsunami, dan letusan Gunung Kelud.
Penyuluh Sosial Madya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Roslin Lamtarida mengatakan peserta pelatihan ini terdiri organisasi mitra BNPB, pemerintah daerah, relawan, dan anak sekolah, dan beberapa dari perwakilan kalangan pesantren dan gereja.
"Setelah diberikan bimbingan teknis tentang tanggap bencana, mereka akan kita ajak simulasi di titik-titik yang berpotensi rawan bencana untuk bagaimana menerapkan ilmu yang didapat selama 4 hari itu," katanya, Selasa, 2 November 2021.
Roslin menambahkan, Kabupaten Blitar dari hasil pemetaan merupakan salah satu wilayah yang mempunyai tingkat kerawanan potensi bencana besar.
Dia menyebut 40 orang yang dididik ini diharapkan menjadi Pendidik Satuan Aman Bencana yang ada di desa-desa rawan bencana. "Mereka setelah dilatih diharapkan akan memberikan pendidikan kepada anak-anak sekolah di titik-titik rawan bencana di Kabupaten Blitar," katanya.
Kata Roslin, pelatihan tanggap bencana ini untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa. Seperti misalnya ketika terjadi bencana gempa bumi, anak-anak tidak perlu segera melarikan diri, tetapi diajari bagaimana caranya melindungi diri.
"Misalnya berlindung di bawah meja yang kuat apabila ada terjadi reruntuhan. Jangan berlindung di bawah meja yang tidak kuat. Malah celaka nanti," katanya.
Lanjut Roslin, pendidikan kebencanaan ini akan diprioritaskan kepada anak sekolah dan pesantren yang berada di daerah rawan bencana.
"Ketersediaan petunjuk dan jalur evakuasi, titik kumpul yang aman, dan bagaimana cara evakuasi korban semua akan kita ajarkan kepada sekolah-sekolah dan pesantren," katanya.
Roslin berharap, anak-anak di Indonesia memiliki mental seperti anak-anak di negara Jepang yang lebih siap dalam tanggap bencana.
Selain di Blitar, BNPB akan melakukan pelatihan aman bencana di 8 daerah di luar pulau Jawa, seperti Sumatera, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, dan Papua.
Advertisement