40 Persen Siswa di Banyuwangi Dites Antigen, Hasilnya Negatif
Satgas Penanganan covid-19 Banyuwangi secara bertahap melakukan tes swab antigen secara acak kepada pelajar yang telah melakukan pertemuan tatap muka (PTM).
Sampel pelajar yang dites swab antigen ini diambil dari seluruh tingkatan sekolah mulai SD, SMP hingga SMA.
“Sudah dilaksanakan tapi belum selesai. Masih sekitar 40 persen lebih. Alhamdulilah hasilnya negatif semua,” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, dr. Widji Lestariono, Kamis, 4 November 2021.
Pria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi ini menambahkan, total ada 3.000 pelajar yang akan dijadikan sampel untuk menjalani tes swab antigen. Jumlah ini diambil dari semua sekolah yang sudah melaksanakan PTM di seluruh wilayah Banyuwangi. Dia menargetkan pelaksanaan tes swab antigen secara acak kepada pelajar ini selesai akhir Vovember 2021 ini.
“Dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas. Masing-masing Puskesmas antara 70 sampel,” jelas alumnus Universitas Airlangga ini.
Rio, panggilan akrabnya, berharap, hasil pemeriksaan seluruh sampel negatif. Namun jika ada temuan pelajar di salah satu sekolah yang positif covid-19, maka akan dijadikan sebagai bahan evaluasi.
Menurutnya, evaluasi yang akan dilakukan Satgas bisa beberapa macam. Yang berkaitan dengan proses pembelajaran, Satgas akan melakukan evaluasi berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan yang diterapkan di sekolah tersebut. Evaluasi yang terberat, kata Dia, kalau memang protokol kesehatan tidak dilakukan dengan baik maka PTM di sekolah tersebut akan dulu.
“Mudah-mudahan tidak terjadi, misalkan yang positif banyak ternyata, kita anulir PTM di Banyuwangi ini. Kalau hanya di satu sekolah ya sekolah itu saja,” tegasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Paspan Yunus Setiawan menyatakan, di wilayah kerja Puskesmas Paspan pelaksanaan tes swab antigen pada pelajar ini sudah dilaksanakan sejak pekan lalu. Sampel diambil dari sekolah-sekolah mulai SD hingga SMA.
“Sudah dilakukan sejak minggu kemarin, mulai SD, SMP dan terakhir di SMK 1 Glagah. Total ada 200 sampel,” ungkapnya.