40 Menit Pilot Ini Tak Sadarkan Diri selama Terbang di Australia
Kehilangan kesadaran selama 40 menit saat menerbangkan pesawat sendiri. Itulah kisah seorang calon pilot di Australia Ia diduga kelelahan dan tidak sempat untuk sarapan pada pagi hari sebelum terbang, hingga insiden itu terjadi.
Biro Keamanan Transportasi Australia (ATSB) telah menggelar penyelidikan atas insiden pilot yang tak sadarkan diri dalam penerbangan tersebut. Demikian sebagaimana dilansir The Independent, Sabtu 11 Mei 2019.
Menurut hasil penyelidikan, diketahui bahwa calon pilot itu tidak cukup tidur pada malam hari sebelum penerbangan dan hanya mengkonsumsi sebatang cokelat, sebotol minuman energi, dan air di pagi harinya.
Pilot tersebut lantas melakukan penerbangan navigasi solo dari Parafield di luar Adelaide menuju ke bandara Port Augusta di South Australia.
"Selama penerbangan dari Parafield ke Port Augusta, pilot itu hanya mengkonsumsi sebotol Gatorade, air, dan sebatang cokelart," tulis laporan tersebut.
Saat pesawat terbang pada ketinggian 5.500 kaki (1.600 meter), mendadak pilot mengalami sakit kepala dan memutuskan menyalakan autopilot. "Tak lama setelahnya, pilot menjadi tak sadarkan diri.
Diperkirakan pilot pingsan saat terbang selama 40 menit," kata laporan ATSB, dikutip The Independent.
Pusat kendali lalu lintas udara sempat berusaha menghubungi pilot tersebut namun tidak berhasil. Sebuah pesawat yang terbang di dekatnya kemudian melihat pesawat itu, yang sedang terbang di atas perairan di barat daya Adelaide.
Saat itu dilaporkan bahwa pilot sudah kembali sadar. Pilot dan pesawat tersebut kemudian dikawalkan dalam penerbangan kembali ke Parafield.
Menurut laporan hasil penyelidikan, diketahui jika calon pilot tersebut tidak cukup tidur pada malam hari sebelum penerbangan dan baru sembuh dari flu ringan.
"Dan pada pagi hari penerbangan, pilot tidak sempat sarapan sebelum terbang dari Parafield ke Port Augusta."
"Selama penerbangan dari Parafield ke Port Augusta, pilot itu hanya mengkonsumsi sebotol Gatorade, air, dan sebatang cokelart," tulis laporan tersebut.
Hasil penyelidikan ATSB juga menyarankan kepada sekolah penerbangan untuk selalu dapat memastikan bahwa siswa pelatihan telah mendapat cukup istirahat sebelum penerbangan, serta menekankan pentingnya manajemen kelelahan.
Siswa sekolah penerbangan selanjutnya diharuskan untuk merinci lama jam tidur yang mereka dapatkan selama 48 jam sebelumnya, kapan terakhir mereka makan, dan apa yang dimakan. Demikian menurut ATSB. (ant)
Advertisement