4 Tips Puasa Ramadan Tanpa Khawatir Sakit Lambung Kambuh
Berpuasa menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang memiliki penyakit lambung, pasalnya ada ketakutan penyakit yang diderita akan kambuh di tengah menjalankan puasa di bulan Ramadan ini.
Meski demikian, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh penderita lambung agar bisa menjalankan puasa dengan lancar. Tips tersebut disampaikan oleh Dokter spesialis penyakit dalam RS Ubaya, dokter Heru Wijono.
1. Dianjurkan Sahur
Dokter Heru menganjurkan penderita lambung tetap melakukan makan sahur saat akan berpuasa. Sebab, sahur dapat mengurangi risiko gangguan asam lambung.
Tambahnya, makanan yang masuk ketika sahur akan membantu menetralisir asam lambung sehingga mengurangi risiko penumpukan asam lambung.
"Penumpukan asam lambung dapat diubah menjadi gas melalu reaksi HCO3 dengan HCL sehingga terbentuk CO2 yang membentuk gas dan menimbulkan GERD," terangnya, Sabtu, 16 Maret 2024.
2. Hindari Makanan Pedas dan Memiliki Tingkat Asam Tinggi
Selain melakukan sahur, ujar dokter Heru, penderita penyakit lambung juga wajib menghindari makanan dengan keasaman tinggi dan spicy food. Hal ini dilakukan untuk mencegah kekambuhan.
"Bagi penderita asam lambung makanan pedas dan tingkat keasaman dapat menimbulkan iritasi di lambung. Selain itu, dapat merangsang penambahan produksi urine," paparnya.
Dirinya pun menyarankan, agar penderita lambung tidak mengonsumsi kopi dan teh saat makan sahur, sebab dapat memicu kencing yang terlalu banyak sehingga akan menambah rasa haus.
3. Tidak Mengonsumsi Coklat
Menurutnya, selama berpuasa penderita lambung perlu mewaspadai minuman dengan coklat karena bisa memicu rasa mual.
"Sebenarnya makanan bersifat pH netral seperti susu dapat membantu ketika berpuasa. Tetapi, hati-hati kalau ada mual jangan minum susu coklat, coklat mengandung theobromin yang mengakibatkan timbulnya rasa mual," ungkapnya.
4. Berkonsultasi Dengan Dokter
Di sisi lain, ia mengungkapkan bahwa bagi penderita tukak lambung, perdarahan saluran cerna bagian atas sedang dalam terapi, sebaiknya sebelum puasa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter keluarga.
"Dari hasil pemeriksaan nantinya dapat diputuskan apakah dapat berpuasa atau tidak, dan pengaturan obatnya yang harus diatur sesuai pola saat berpuasa," jelasnya.
Ia menambahkan, setiap individu memiliki sifat sendiri-sendiri, sehingga dia harus tahu kapan harus berhenti dan sebaiknya. Bila ditemukan gejala seperti lemas, keringat dingin dan lainnya bisa dipertimbangkan untuk tidak memaksakan berpuasa.
"Sebagian besar penyebab penyakit lambung dipicu oleh stres psikologis yang dapat memicu pembentukan asam lambung, sehingga bila kita menahan nafsu amarah, menghindari stress berlebihan saat berpuasa, maka produksi asam lambung pun akan menurun," tandasnya.