4 Tahun Kampanye, Pembalut Menstruasi Kini Gratis di Skotlandia
Skotlandia akhirnya menjadi negara pertama di dunia yang menggratiskan pembalut wanita. Peraturan ini muncul setelah kampanye empat tahun berlangsung di negara tersebut.
Keputusan ini resmi setelah undang-undang Produk menstruasi disahkan di tahap final, pada Selasa petang. Undang-udang ini mewajibkan pemerintah lokal menyediakan produk menstruasi bisa diakses, bagi siapapun yang membutuhkan.
Kampanye yang didukung kelompok akar rumput dan dimotori oleh Juru Bicara Partai Buruh Skotlandia, Monica Lennon, mengatakan jika keputisan ini menjadi "hari yang membanggakan bagi Scotlandia."
"Ini akan membawa perubahan massif pada siapun yang menstruasi," katanya pada Guardian. Undang-undang ini juga menjadi simbol bahwa menstruasi tak lagi tabu didiskusikan di dalam gedung parlemen, lanjutnya.
Skema yang membutuhkan anggaran sekitar 8,7 juta poundsterling setahun, atau sekitar Rp164 miliar, mendapat dukungan bulat dari parlemen.Undang-undag juga menekankan kewajinan bagi sekolah dan kampus untuk menyediakan produk menstruasi secara gratis.
Namun, sebelum undang-undang disahkan, sejumlah usaha bisnis swasta, seperti restoran, pub, dan klub sepak bola menyediakan pembalut gratis di toilet mereka atau dalam kotak kejujuran.
Selain itu, keputusan ini dianggap membantu perempuan di masa pandemi. Data menunjukkan terjadi kemiskinan bulanan, di mana perempuan berjuang memenuhi kebutuhan sanitasi bulanan, yang lebih sulit dipenuhi saat pandemi.
Data awal dari kelompok Perempuan untuk Independen menyebutkan satu dari lima orang perempuan mengalami kemiskinan bulanan, dan berdampak besar pada higienitas, kesehatan, dan keberadaan mereka sebagai manusia.
Perempuan diperkirakan membelanjakan sebanyak 13 poundsterling sebulan untuk produk menstruasi dan sejumlah ribu poundsterling sepanjang hidupnya. (Gua)
Advertisement