4 Komoditas Pangan Belum Merdeka dari Impor
Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menyiapkan beberapa langkah penyediaan panggan untuk mencukupi kebutuhan komoditas dalam negeri. Beberapa komoditas pangan tersebut mulai dari kedelai hingga gula untuk mengakselerasi percepatan penyediaan pangan yang masih impor menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah (H).
"Untuk sebagian komoditas seperti kedelai, bawang putih, daging sapi/kerbau, dan gula memang masih membutuhkan impor," ujar Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin 15 Maret 2021.
Momon membeberkan, hingga Mei 2021, Indonesia masih harus mengimpor kedelai sebanyak 1 juta ton. Untuk bawang putih, besarannya mencapai 257 ribu ton. Lalu daging sapi/kerbau 145 ribu ton dan gula pasir 646 ribu ton.
Untuk gula pasir, terdapat kebutuhan terhadap gula rafinasi sekitar 3 juta ton (raw sugar). Momon mengatakan, total kebutuhan gula hingga Mei nanti mencapai hampir 6 juta ton. "Kita baru memenuhi 2,1 jutanya (produksi gula konsumsi dan rafinasi dalam negeri hingga Mei 2021)," jelasnya.
Impor daging sapi atau kerbau sendiri sebenarnya belum mencukupi kebutuhan hingga Mei mendatang karena masih akan defisit. "Khusus daging sapi, walau sudah impor, neraca sampai akhir Mei diperkirakan masih defisit sekitar 14 ribu ton," jelas Momon.
Selain itu, Kementan juga memobilisasi penyediaan sapi lokal dari 10 provinsi sentra, dan mempercepat proses pemasukan daging sapi atau kerbau. Sementara untuk komoditas lain mengalami surplus, seperti jagung sebesar 3,4 juta ton, bawang merah 28 ribu ton, cabai besar 64 ribu ton, cabai rawit 56 ribu ton, daging ayam ras 202 ribu ton, telur ayam ras 73 ribu ton serta minyak goreng 475 ribu ton.