4 Gejala Covid-19 Ringan yang Wajib Diwaspadai
Gejala Covid-19 yang kerap muncul seperti batuk, demam bahkan sesak napas masih diyakini para ahli sebagai gejala utama. Namun, tidak sedikit pasien corona mengalami gejala Covid-19 ringan.
Gejala Covid-19 ringan umumnya membuat pasien sulit mengenali tanda awal terinfeksi. Sebab, hingga saat ini gejala khas Covid-19 masih berdasarkan pada tiga gejala utama seperti batuk, demam, dan sesak napas.
Para peneliti menyebut gejala Covid-19 ringan ini perlu diwaspadai. Kondisi gejala Covid-19 ringan bisa memburuk jika tak segera diatasi. Berikut ini penjelasannya.
1. Sakit perut
Beberapa pasien Covid-19 mengidap sakit perut, sebelum akhirnya mengeluhkan tiga gejala utama Covid-19 lainnya. Seperti yang dimuat dalam American Journal of Gastroenterology, penelitian menyebut ada 48,5 persen pasien Covid-19 mengalami gangguan di perut.
Studi menyebut masalah di perut akibat infeksi Covid-19 bisa menyebabkan diare. Hal ini berdasarkan analisis data 204 pasien Covid-19 di China. Selain diare, pakar dari Inggris, Dr Diana Gall kepada Express UK menyebut, pasien Covid-19 dilaporkan mengalami muntah-muntah.
2. Infeksi mata
Dokter mengingatkan kemungkinan infeksi mata menjadi tanda awal terinfeksi Covid-19. Menurut laporan American Academy of Ophthalmology, ada sekitar 1 hingga 3 persen yang mengalami kondisi ini berkaitan dengan Covid-19.
"Mata merah adalah tanda 'paling penting' bahwa pasien mengidap Covid-19. Mereka memiliki, seperti mata alergi. Ini lebih seperti mereka memiliki perona mata merah di bagian luar mata mereka," jelas Chelsey Earnest, seorang perawat di Life Care Center di Washington.
Namun, Anda jangan khawatir berlebihan dengan munculnya infeksi mata berkaitan dengan Covid-19. Sebab, ada banyak faktor yang bisa mendasari kondisi mata seperti itu.
"Jika Anda melihat seseorang dengan mata merah, jangan panik. Bukan berarti orang tersebut terinfeksi virus corona," tegas Chelsey Earnest.
3. Kabut otak
'Kabut otak' biasanya merupakan gejala yang terkait dengan 'Long Covid' atau gejala berkepanjangan. Namun, beberapa pasien Covid-19 juga mengalami gejala ini sebagai tanda awal infeksi.
Thea Jourdan, salah satu pasien Covid-19, mengatakan kepada The Daily Mail, bahwa dia pertama kali mengira telah terinfeksi ketika merasakan ada yang aneh di tenggorokannya dan mengeluh sakit kepala.
"Awalnya saya merasa lelah, seolah-olah saya menyeret diri saya sendiri dan tidak punya pilihan selain pergi ke tempat tidur saya. Saya tidak batuk berarti dan saya tidak demam," keluhnya.
"Saya juga mengalami brain fog atau kabut otak. Saya bahkan tidak dapat mengisi formulir dari sekolah anak-anak. Saya hanya ingin tidur, sambil berusaha menjaga anak-anak agar aman dan jauh dari area karantina saya, kamar tidur saya," ungkapnya.
Pasien lainnya, Christy, wanita asal Seattle yang menggambarkan bagaimana Covid-19 membuatnya sakit kepala, sinus, hingga kabut otak, seperti kesulitan untuk fokus mengerjakan sesuatu.
4. Kelelahan
Kelelahan juga termasuk gejala Covid-19. Sekitar 38,1 persen pasien melaporkan gejala Covid-19 kelelahan dalam penelitian tersebut. Penelitian ini dilakukan pada 55.924 kasus yang dikonfirmasi positif Covid-19.
"Data kami menunjukkan bahwa gejala awal yang paling sering dialami sebenarnya adalah sakit kepala 82 persen dan kelelahan 72 persen, ini terjadi pada semua kelompok umur," ungkap para peneliti dalam Covid-19 Symptoms Study.
"Hanya 9 persen dari orang dewasa yang positif Covid berusia 18 hingga 65 tahun tidak mengalami sakit kepala atau kelelahan," lanjut para peneliti.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun