4 Fakta Film Horor Waktu Maghrib dan Sinopsisnya
Rapi Film bekerja sama dengan Sky Films memproduksi film baru berjudul Waktu Maghrib. Film bergenre horor ini dijadwalkan tayang Kamis, 9 Februari 2023. Film ini disutradarai oleh Sidharta Tata dan dibintangi oleh Aulia Sarah, Taskya Namya, dan Ali Fikry. Waktu Maghrib diangkat dari mitos yang beredar di masyarakat Indonesia hingga kini.
Mitos larangan keluar saat azan maghrib sudah beredar lama di masyarakat. Dulu semasa kecil orang tua pasti menyuruh anaknya masuk ke dalam rumah ketika jelang maghrib.
Produser Eksekutif Rapi Film, Sunil T. Samtani mengatakan, horor yang diangkat dalam film ini dekat dengan keresahan banyak orang. Karena itu, ia yakin film ini bisa diterima secara luas oleh penonton di Indonesia.
“Saya yakin ini akan jadi horor pembuka 2023 dari Rapi Films yang mencekam, seru dan bikin sulit tidur penontonnya,” ujarnya.
Fakta-fakta Film Waktu Maghrib
Angkat Mitos Lama
Sutradara Sidharta Tata mengatakan, sejak kecil ia dan anak-anak lainnya selalu dilarang oleh orang tua untuk keluar rumah saat maghrib. "Jika kita melanggarnya, maka kita akan diculik oleh setan atau hantu. Untuk itulah sebaiknya kita sudah berada di rumah sebelum waktu maghrib tiba," ungkapnya.
Debut Horor Sidharta Tata
Film Waktu Maghrib menjadi debut Sidharta Tata dalam menggarap film Indonesia bergenre horor. Sebelumnya ia mengerjakan banyak film pendek maupun series, salah satunya adalah Pertaruhan the Series (2022). Untuk film layar lebar, Tata pernah menjadi sutradara untuk segmen The Protocol dalam Quarantine Tales (2020).
Dibintangi Aktor dan Artis Remaja
Film Waktu Maghrib dibintangi aktor dan aktris muda dari tanah air. Sebut saja Ali Fikri, Bima Sena, dan Nafiza Fatia berperan sebagai tiga anak desa yang mendapatkan teror dari setan. Selain itu, ada Aulia Sarah, Taskya Namya, dan Andri Mashadi.
Sinopsis Film Waktu Maghrib
Di sebuah desa terdapat seorang anak perempuan yang pamit ke masjid untuk salat maghrib kepada sang ayah. Ayahnya yang khawatir lantas mengingatkan sang putri untuk segera pulang selesai ibadah.
Di tengah jalan, ia melihat sosok perempuan berbaju putih lusuh yang sangat mengerikan. Tidak hanya itu, gangguan sosok tak kasat mata juga menghantui anak-anak lainnya. Adegan berikutnya diwarnai teror demi teror yang terus menghantui warga desa.
Dalam trailer filmnya adegan semakin menegangkan ketika tiga anak desa Adi (Ali Fikry), Saman (Bima Sena), dan Ayu (Nafiza) mengalami teror yang tak hanya mengancam fisik tapi juga jiwa mereka.
Trailer yang penuh dengan adegan mencekam dan penuh darah ini ditutup dengan Adi yang keluar dari liang lahat dan Saman yang terusik sesuatu dari balik pintu yang tiba-tiba tertutup.