4 Alasan Singapura Tolak Kedatangan Ustadz Abdul Somad
Kementerian Dalam Negeri Singapura akhirnya bersuara soal pendakwah Ustadz Abdul Somad atau UAS dan enam anggota rombongannya ditolak masuk ke Singapura, pada Senin 16 Mei 2022.
Berdasarkan keterangan tertulis dari situs resmi Kemendagri Singapura yang dikutip situs mha.gov.sg, UAS bersama enam anggota rombongannya tiba di Terminal Tanah Merah Singapura dari Batam. Pria 45 tahun ini bersama enam anggota rombongan mengikuti wawancara dan setelah itu ditolak untuk masuk ke Singapura.
"Somad (UAS) diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama," tulis keterangan tertulis Kemendagri Singapura.
Berikut ini empat alasan Singapura tolak kedatangan Ustadz Abdul Somad:
1. Kemendagri Singapura mengungkapkan alasan tidak mengizinkan UAS masuk ke Singapura karena dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tak dapat diterima oleh multi ras dan multi agama di Singapura
"Somad (UAS) dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad ceramah bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'," tulis Kemendagri Singapura.
2. Pemerintah Singapura juga menganggap UAS pernah melontarkan pernyataan yang merendahkan agama lain.
"Dia (UAS) juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal "jin (roh/setan) kafir”.Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai "kafir" (kafir)," kata Kemendagri Singapura.
3. Pernah Ceramah soal Bom Bunuh Diri
Dalam pernyataannya, Singapura juga menyampaikan kritik terhadap pernyataan UAS yang pernah membahas soal bom bunuh diri dalam ceramahnya.
"Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'."
4. Kemendagri Singapura menyatakan bahwa masuknya pengunjung ke Singapura bukanlah otomatis atau hak. Sehingga Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Karenanya Pemerintah Singapura menolak UAS dan enam anggota rombongannya untuk masuk ke Singapura.
"Setiap kasus dinilai berdasarkan cirinya sendiri. Sementara Somad berusaha memasuki Singapura dengan pura-pura untuk kunjungan sosial, Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura," katanya.
Ustadz Abdul Somad Klaim hendak Liburan
Dalam akun youtube Hai Guys Official, pada Selasa 17 Mei 2022, UAS menjelaskan kronologi dirinya dan rombongan dideportasi oleh imigrasi Singapura. Dalam video itu, UAS membenarkan dirinya dideportasi imigrasi Singapura.
"Info bahwa saya dideportasi dari imigrasi Singapura itu shohih, betul bukan hoaks," kata UAS dalam kanal YouTube berjudul Viral‼️Singapura Deportasi UAS | Full Wawancara dengan Ustadz Abdul Somad.
Ulama kelahiran 18 Mei 1977 itu lalu menjelaskan kronologi ditolak imigrasi Singapura. Saat itu, dia dan rombongan berangkat Senin, 16 Mei 2022, dari Batam sampai Pelabuhan Tanah Merah Singapura sekitar pukul 13.30 WIB.
UAS berangkat bersama rombongan yang terdiri dari istri dan anaknya beserta keluarga sahabat. Menurutnya pihak imigrasi Singapura tak bisa menjelaskan alasan kenapa ia dideportasi. Dia juga menyinggung Dubes Singapura di Jakarta untuk menjelaskan pendeportasian tersebut.
"Kenapa apakah karena teroris, apakah karena ISIS, apakah karena bawa narkoba. Itu musti dijelaskan," ujar UAS.
Dia menerangkan bahwa berkas dokumen perjalanan yang dibawa sudah lengkap semua. Dalam video, ia pun kemudian menunjukkan berkas-berkas yang dibawa kala itu. Lebih lanjut, UAS juga mengingat pada 2018 pernah ke Timor Leste dan tidak bisa masuk lantaran disebut sebagai teroris. Ia pun menyinggung bahwa tahun itu belum Pilpres.