39 Sapi Terjangkit PMK, Banyuwangi Masuk Zona Kuning
Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada ternak sapi akhirnya ditemukan di Banyuwangi. Setidaknya ada 39 sapi yang tersebar di sembilan kecamatan terjangkit dan menjalani isolasi. Dengan ditemukannya ternak yang terjangkit PMK, Banyuwangi kini masuk zona kuning.
Kepada Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Dan Pangan Banyuwangi, dr Nanang Sugiharto mengatakan, temuan PMK di Banyuwangi ini berawal saat ditemukan hewan yang mengalami gejala klinis pada Minggu, 29 Mei 2022 lalu.
"Kemudian kita tindak lanjuti ambil sampel dan lain sebagainya," jelasnya, Jumat, 3 Juni 2022.
Hasil pemeriksaan sampel dari ternak tersebut baru keluar pada Rabu, 1 Juni 2022 malam. Selanjutnya pada Kamis, 2 Juni 2022 dirilis bahwa di Banyuwangi sudah ditemukan PMK.
Nanang menjelaskan, dari 39 ternak yang dinyatakan terjangkit PMK itu, sebenarnya hanya 6 ekor yang hasil pemeriksaan laboratoriumnya positif PMK.
"Tapi secara gejala klinis sudah dinyatakan positif PMK. karena kalau sudah menunjukkan gejala klinis yang sama diperiksa di lab mewakili yang lain," tegasnya.
Ternak yang ditemukan terjangkit PMK ini diantaranya berada di wilayah Kecamatan Kalipuro, Songgon, Singojuruh, Tegalsari,, Purwoharjo, Banyuwangi.
Dijelaskan, gejala klinis yang ditemukan adalah lesi atau lepuh di mulut, di bibir seperti sariawan. Selain itu pada bagian lidahnya juga ada yang sempat mengelupas. "Kukunya juga mengalami luka-luka," katanya.
Dengan ditemukannya ternak yang terjangkit PMK ini, Banyuwangi kini masuk dalam zona Kuning penyebaran PMK. Menurutnya, ada 3 zona terkait penyebaran PMK ini, yakni Zona Hijau, Zona Kuning, dan Zona Merah.
"Zona Hijau bebas PMK, kuning sudah ada yang terjangkit, kalau yang merah sudah wabah artinya ada yang kematian dan sebagainya. Banyuwangi masih yang kuning artinya ada yang sakit," tegasnya.