38 Ribu Lebih Warga Bondowoso Masuk Kategori Miskin Ekstrem
Warga Bondowoso yang masuk data penanggulangan kemiskinan ekstrem mencapai 38.426 jiwa. Jumlah ini tersebar pada 23 kecamatan.
Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat mengatakan, dari 38.436 warga itu terbanyak di tiga kecamatan, yakni, Kecamatan Maesan, Tlogosari, dan Grujugan.
"Di Maesan ada 4.180 jiwa dari 933 rumah tangga (RT) miskin ekstrem, di Tlogosari 3.404 jiwa dari 817 RT miskin ekstrem, dan Grujugan 3.132 jiwa dari 709 RT miskin ekstrem," kata Wabup Irwan usai rakor penanggulangan kemiskinan ekstrem di Aula Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BP4D), Kamis 7 April 2022.
Wabup menambahkan, salah satu indikator kemiskinan ekstrem adalah pengeluaran keluarga atau rumah tangga kurang dari Rp358 ribu perkapita perbulan.
Selain itu, faktor yang menyebabkan rumah tangga miskin ekstrem adalah rumah tanpa sanitasi, tidak layak huni, rumah tidak memiliki aliran listrik, dan lainnya.
"Untuk mengatasi kemiskinan ekstrem ini harus verifikasi dan validasi (verbal) data dari Pemprov Jatim. Kemudian kita lakukan intervensi, yakni jika rumah tangga tidak berdaya diberikan bantuan language dan jika bisa berdaya diberikan pemberdayaan," kata Wabup Irwan.
Kepala BP4D, Farida menambahkan, dengan melakukan verbal ulang sangat mungkin jumlah warga Bondowoso masuk kategori miskin ekstrem menurun. Karena, data TNP2K dan Pemprov Jatim merupakan data 2019.
"Verbal akan kita lakukan dua tahap. Pertama oleh Dispendukcapil, melihat secara global warga masuk kategori miskin ekstrem dan kedua oleh Dinsos melalui petugas PKH dan TKSK. Sekitar satu bulan verifikasi ini harus selesai, karena Juli sudah masuk program PAK," tambahnya.