37 Ribu Jemaah Jawa Timur Daftar Haji, Ini Pesan Emil
Sedikitnya 37 ribu calon jemaah haji di Provinsi Jawa Timur sudah melakukan pendaftaran. Meski lama masa tunggu calon jemaah haji di Jatim mencapai 25 tahun, dan proses haji tertunda akibat pandemi.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengimbau calon jamaah haji agar tetap bersabar dan berdoa menunggu solusi dan kepastian dari pemerintah terkait keberangkatan jemaah haji.
"Kami semua tentu rindu dengan haji dan Kakbah karena sudah dua tahun tidak bisa melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Tapi saya minta jangan putus asa, jangan pesimis, dan harus senantiasa bersyukur," kata Wagub Emil, dikutip dari laman Kominfo Jatim, Sabtu 29 Januari 2022.
Agar kran calon jemaah haji kembali terbuka, Wagub Emil mengingatkan masyarakat untuk tetap mentaati protokol kesehatan (prokes). Mengingat virus Omicron di beberapa daerah mulai meningkat.
"Pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak menakut-nakuti. Tapi saya ingatkan agar tetap waspada diikuti dengan disiplin prokes yang ketat," tegasnya.
Sejauh ini, kata Emil, pola pengendalian Covid-19 yang dilakukan Negara Indonesia lebih baik dibandingkan negara-negara lain.
Hal itu diperkuat dengan disiplin prokes, sistem keberangkatan calon jamaah haji melalui satu pintu dan penerapan karantina bagi jamaah haji yang berangkat maupun pulang tertata secara sistematis. "Ada harapan untuk bisa memberangkatkan calon jamaah haji karena Insyaallah semua masalah pasti ada jalan sehingga peluang untuk membuka kran keberangkatan haji perlahan-lahan terbuka kembali," tuturnya.
Selain disiplin prokes, peluang bagi calon jamaah haji agar bisa beribadah di tanah suci Mekkah adalah melakukan vaksinasi.
Saat ini, kata Emil, Pemerintah Pusat dan Pemerintah di masing-masing daerah tengah melakukan percepatan vaksinasi tahap ketiga.
Menurutnya, tujuan vaksin selain mencegah Omicron menyerang tubuh, vaksin juga memperkuat antibodi sehingga jika terpapar virus Omicron maka tidak langsung dilarikan ke rumah sakit. Akan tetapi bisa melakukan isolasi mandiri.
"Ada telepon yang tertera untuk kirim obat sehingga mengurangi antrean atau penumpukan di rumah sakit," pungkas Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PD IPHI) Jatim itu.
Advertisement