358 Lulusan Sekolah Nelayan Diorientasikan SSNU Jatim Kerja di Jepang
Ketua Serikat Nelayan PWNU Jatim (SNNU Jatim) Kuntjoro Basuki Dhiyauddin MSi mengingatkan NKRI bisa jebol lewat laut, baik dari aspek kolonialisme, dakwah, maupun kejahatan.
"Karena itu, peningkatan SDM nelayan untuk menjamin kesejahteraan kehidupan nelayan menjadi stressing SNNU Jatim," katanya dalam 'Ngaji Nusantara' PWNU Jatim di lantai 1 Gedung PWNU Jatim, Surabaya, Minggu 16 Maret 2025.
Dalam kajian tematik tentang "Menjaga Kawasan Pesisir Tanggungjawab Siapa?" bersama Dr H Ikhwan Arief dari PW GP Ansor Jatim, ia menjelaskan kondisi SDM nelayan di NU masih memprihatinkan.
"Dari 358 lulusan Sekolah Nelayan yang saya asuh, hanya lima orang dari mereka yang putra nelayan dan berhasil bekerja di Jepang," katanya.
Dalam acara yang juga diisi dengan tausiyah oleh Dr KH Misbahul Munir MAg (Wakil Katib Syuriyah PWNU Jatim) itu, ia mengatakan Indonesia adalah negara maritim, baru kemudian negara agraris dan lainnya.
Ngaji Kemaritiman
"Karena potensi laut yang besar itu, maka kita jangan pernah berhenti ngaji kemaritiman, karena potensi sumber daya alam (SDA) laut yang lebih besar dan lebih menjanjikan daripada sektor lain," katanya.
Hal yang sama juga dikemukakan Dr H Ikhwan Arief dari PW GP Ansor Jatim. "Ansor sudah lama punya Baritim atau Banser Maritim, karena negara dan NU memang harus hadir dalam soal kemaritiman," katanya.
Bila NU atau negara tidak hadir dalam masalah kemaritiman, maka potensi kemaritiman akan dikuasai investor dan masyarakat nelayan hanya menjadi buruh.
"Wilayah pantai atau pesisir itu pintu masuknya infiltrasi kejahatan termasuk narkoba, bahkan kelompok radikal juga masuk lewat laut," katanya.
Pandangan SNNU dan Ansor Jatim itu juga didukung Wakil Katib Syuriyah PWNU Jatim, KH Dr Misbahul Munir SH MAg. "Islam masuk Indonesia juga lewat laut," kata KH Misbachul Munir.
Dalam tausiyahnya pada "Ngaji Nusantara" PWNU Jatim (5-20 Maret 2025) itu, ulama asal Pasuruan itu menekankan pentingnya membaca Al-Qur'an, memperbanyak shalawat dan istighfar, serta sedekah selama Ramadhan.
Advertisement