35 Pejabat di China Dipecat Akibat Lamban Atasi Wabah Baru
Dalam soal penegakan hukum di China memang terbukti, khususnya berlaku bagi kalangan pengambil kebijakan. Pemerintah China kembali memecat 15 pejabat Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu lantaran dianggap lamban merespon wabah baru Covid-19.
Sebelumnya, China juga memecat 20 pejabat Zhangjiajie di Provinsi Hunan dengan alasan serupa, yakni menyebabkan penyebaran virus corona semakin meluas.
Saat ini, China memecat 15 pejabat, di antaranya adalah Wakil Wali kota Nanjing, Hu Wanjin; ketua partai Komisi Kesehatan Nanjing, Fang Zhongyou; komandan pengendalian anti-epidemi di Bandara Internasional Nanjing Lukou, Wang Chao.
Wang Chao selaku Deputi General Manajer Eastern Airports Group yang membawahi Bandara Lukou ditahan atas tuduhan mengabaikan tugas hingga menyebabkan kerugian besar dan buruknya reputasi perusahaan "pelat merah" tersebut.
Para ahli menyebut tindakan memberi hukuman kepada para pejabat yang tak kompeten merupakan hal yang tepat. Sebab, perang melawan pandemi Covid-19 tak boleh ada celah, kesalahan, atau kelalaian.
Tindakan Disiplin Ketat
Pemerintah Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, dan Yantai di provinsi Shandong juga mengumumkan tindakan disipliner terhadap pejabat dan staf yang lalai dalam menjalankan tugas untuk mencegah dan mengendalikan pandemi.
Mereka yang dicopot dari jabatannya termasuk sekretaris kelompok Partai Komisi Kesehatan Zhengzhou, Fu Guirong dan Ketua Rumah Sakit Rakyat Keenam Zhengzhou, rumah sakit yang ditunjuk untuk perawatan kedatangan luar negeri yang terinfeksi Covid-19.
Penyesuaian Manajemen
Komisi Kesehatan Zhengzhou didesak untuk melakukan penyesuaian manajemen rumah sakit setelah ditemukan banyak pasien yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala di kota itu.
Bupati Laishan di Yantai juga menjadi salah satu pejabat yang diberhentikan karena gagal memenuhi pencegahan dan pengendalian epidemi.
China, kini tengah menghadapi kembali lonjakan kasus Covid-19 usai ditemukan kasus baru di Bandara Nanjing pertengahan Juli lalu.
Kasus itu kemudian menyebar ke provinsi lain. Terlebih adanya pertunjukan seni di gedung teater Charming Xiangxi yang menyebabkan kerumunan, berpotensi menyumbang kasus Covid-19.
Advertisement