35 Orang Meninggal Akibat Gempa Mamuju
BPBD Sulawesi Barat memperbarui informasi terkait data korban meninggal akibat gempa di Mamuju dan Majene. Sampai saat ini, sudah ada 35 korban meninggal akibat gempa berkekuatan magnitude 6,2 di Majene dan Mamuju. Korban sebanyak itu berasal dari dua kota yang dilanda gempa tersebut.
"Data yang kami terima dari BPBD Mamuju dan Majene yang kita rilis sekarang ini adalah 18 orang meninggal dunia di Mamuju dan sembilan di Majene," kata Kepala BPBD Sulbar Darno Majid melalui keterangan resmi BPBD Sulbar seperti dikutip dari Antara. Sebelumnya, berdasarkan data dari pukul 14.00 WITA, BPBD Sulbar menyebutkan ada 27 korban meninggal.
Saat ini, pihaknya pun terus memantau situasi dan perkembangan baik evakuasi maupun pendataan korban reruntuhan. "Rinciannya 9 meninggal di Majene, 26 di Mamuju," katanya.
Darno juga mengimbau masyarakat di kota dan kabupaten itu agar mencari tempat pengungsian yang aman dan tidak lari ke gunung yang berpotensi longsor.
"Carilah tempat pengungsian yang betul-betul aman dan jangan pergi ke gunung yang rawan terjadi longsor. Kami juga sudah siapkan stadion untuk pengungsian sementara," katanya seperti dikutip dari Antara.
Sebelumnya, gempa magnitudo 6,2 terjadi di wilayah Sulawesi Barat pada Jumat dini hari pukul 02.28 WITA dini hari, dan telah merobohkan banyak bangunan tinggi.
Gempa di Mamuju berpusat enam kilometer timur laut Kabupaten Majene 2.98 LS-118.94 BT pada kedalaman 10 kilometer. Gempa tersebut merusak gedung rumah sakit Mamuju.
Selain gedung rumah sakit Mamuju, Maleo Town Square, toko, swalayan, dan Rumah Sakit Mitra Manakarra ambruk akibat diguncang gempa. Termasuk, gedung fasilitas pemerintah, yakni bagian depan Kantor Gubernur Sulbar.
Dua orang petugas keamanan dilaporkan tertimbun reruntuhan bagian depan kantor Gubernur Sulbar tersebut.