340 WNI Antisipasi Pergolakan Politik di Sri Lanka, Ini Fakta
Keberadaan ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Sri Lanka pasca-gejolak politik, kini terus dalam pantauan KBRI di Kolombo. Setidaknya, terdapat 340 WNI yang saat ini berada di Sri Lanka.
"Kami terus memonitor dan berkomunikasi lewat WhatsApp Group dan beri pengumuman di situs KBRI," kata Konselor KBRI di Kolombo Heru Prayitno dalam keterangan dikutip Rabu 13 Juli 2022.
Tidak hanya itu, Heru mengungkapkan, pertemuan langsung oleh sejumlah WNI terus dilakukan guna antisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
"Kami sebarluaskan nomor telpon atau hotline darurat jika diperlukan," ujarnya.
Menurut data yang ada, lanjut Heru, sebagian besar dari 340 WNI yang bekerja dan menetap di Sri Lanka berada ibu kota Kolombo. Ia berharap, para WNI di Sri Lanka menjauhi tempat unjuk rasa.
"Batasi perjalanan kecuali untuk hal-hal yang esensial," imbuhnya.
Serbu Kediaman Presiden Rajapaksa
Untuk diketahui, pada Sabtu 9 Juli 2022, para pengunjuk rasa di Sri Lanka menyerbu kediaman dan kantor Presiden Rajapaksa, serta membakar rumah Perdana Menteri Wickremesinghe.
Dari foto yang beredar, nampak warga berenang di kediaman Rajapaksa, tidur di kamarnya hingga melahap makanan di dapur.
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri dari jabatannya pada 13 Juli mendatang. Hal itu ditegaskan Ketua Parlemen Sri Lanka Mahinda Yapa Abeywardena. Presiden Rajapaksa sendiri menginformasikan langsung kepada dirinya bahwa dia akan mengundurkan diri.
Dilansir Xinhua, Senin 11 Juli 2022, Presiden Rajapaksa mengungkapkan keputusannya dikarenakan permintaan yang diajukan oleh para pemimpin partai politik negara tersebut.
Perdana Menteri Ranil Wickremesingheju juga setuju untuk mengundurkan diri setelah para pemimpin partai di parlemen mendesak dirinya dan Presiden untuk mundur.
Saat ini Sri Lanka sedang kekurangan devisa parah, hingga terjadi keterbatasan memiliki kebutuhan impor bahan pokok seperti, makanan dan obat-obatan.
Situasi ini tentu membuat gejolak keuangan Sri Lanka jatuh.
Advertisement