34 Sapi Terpapar Penyakit LSD, Situbondo Gencarkan Vaksinasi
Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Situbondo segera menggencarkan vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak sapi. Ini menyusul ditemukan sebanyak 34 ekor ternak sapi terpapar penyakit LSD.
Ternak-ternak yang terpapar penyakit tersebut tersebar di sejumlah desa pada 17 kecamatan di Situbondo selama Januari 2024.
Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Disnakkan Situbondo, Sulistiyani mengatakan, sebanyak 34 ekor ternak sapi ditemukan terpapar penyakit LSD dengan ciri-ciri muncul benjolan di kulit.
Benjolan di kulit sapi seperti cacar atau biasa disebut penyakit lato-lato ini banyak muncul pada bagian leher, punggung, dan perut.
"Petugas Disnakkan Situbondo sudah memberikan obat penyakit LSD pada 34 ekor ternak sapi itu. Kami juga mengimbau peternak mengandangkan sapi dan menjaga kebersihan kandang sapi," kata perempuan berjilbab itu, Jumat 26 Januari 2024.
Sulistiyani menerangkan, vaksinasi LSD untuk mencegah ternak sapi terpapar penyakit LSD, sebenarnya telah dilakukan Disnakkan pada 2023. Vaksinasi LSD terhadap 6.600 ekor ternak sapi tersebar pada 66 Desa di 17 kecamatan.
"Pada 2023 dilakukan vaksinasi LSD pada 6.600 ekor sapi, setelah ditemukan 3 ekor sapu terpapar penyakit LSD. Bahkan, dalam sehari, petugas Disnakkan vaksinasi LSD sebanyak 100 ekor sapi," terangnya.
Pada tahun ini (2024), tambah Sulistiyani, Disnakkan menggencarkan lagi vaksinasi LSD pada ternak sapi di Situbondo. Tujuannya, memutus dan mencegah penyebaran penyakit LSD pada ternak sapi di Kota Santri Pancasila -julukan Situbondo-.
"Untuk menggencarkan vsksinasi LSD pada ternak sapi pada tahun, ini Disnakkan sudah mengajukan permintaan vaksin LSD ke Kementan RI sebanyak 10 ribu dosis. Pekan depan, rencananya kami ambil ke Surabaya," tambahnya.
Menurut Sulistiyani, pengajuan permintaan vaksin LSD ke Kementan RI harus cepat. Karena, ketersediaan vaksin LSD berbeda dengan vaksin PMK (Penyakit Mulut Kuku).
"Vaksin PMK selalu ready (tersedia), sedangkan pengajuan Vaksin LSD, Situbondo berebut dengan daerah lain," ungkapnya.
Sulistiyani menjelaskan, penyakit LSD atau biasa disebut cacar atau lato-lato menyerang kulit sapi disebabkan virus. Penyebaran melalui gigitan nyamuk, lalat penghisap darah, kutu sapi, dan serangga yang sebelumnya menggigit sapi terpapar penyakit LSD.
"Apalagi saat ini musim hujan membuat penyebarannya lumayan cepat. Karena itu, kami mengimbau peternak selalu menjaga kebersihan sapi dan kandangnya," jelasnya.