32 Orang Tewas, Fakta Serangan di Burkina Faso - Afrika Barat
Serangan di Inata, Burkina Faso Utara (negeri di Afrika Barat) pada Minggu 14 November 2021 waktu setempat, mencatat sebanyak 32 orang dinyatakan tewas dalam insiden tersebut.
Dari ke 32 orang tersebut, 28 orang dinyatakan sebagai anggota kepolisian setempat. Sementara empat diantaranya merupakan warga sipil.
Menurut keterangan Pemerintah setempat, penyerang yang melakukan hal keji ini berada di atas truk pick up dan sepeda motor. Bahkan, serangan sebelum fajar itu dianggap sebagai salah satu yang paling mematikan. Karena dalam kejadian mereka terlibat tembak-menembak dengan polisi.
Demikian dilaporkan yang dilaporkan AFP pada Selasa 16 November 2021. "Serangan itu menghantam pasukan pertahanan dan keamanan Burkinabe sejak kekerasan meletus enam tahun lalu dan jihadis menargetkan detasemen gendarmerie Inata," sebut Kepala staf militer.
Negeri di Afrika Barat
Burkina Faso adalah sebuah negara di Afrika Barat yang terkurung daratan (landlocked). Negara ini berbatasan dengan Mali di sebelah utara; Togo dan Ghana di selatan; Niger di timur, Benin di tenggara; dan Pantai Gading di barat daya.
Dahulu negara ini bernama Republik Volta Hulu yang merupakan koloni Prancis, Presiden Thomas Sankara mengganti nama negara ini menjadi Burkina Faso ("Burkina" dalam bahasa Mossi yang berarti "orang terhormat" atau "orang jujur", dan "Faso" dalam bahasa Dioula yang berarti "tanah air") yang berarti "Tanah Orang-Orang Terhormat" pada 4 Agustus 1984. Ibu kota Burkina Faso adalah Ouagadougou (lafal: Wagadugu), disebut "Waga" oleh penduduk setempat. Penduduk Burkina Faso disebut sebagai Burkinabé
Penjelasan Resmi Menhan
Terkait kasus serangan tersebut, Menteri Keamanan Maxime Kone di radio nasional mengatakan orang-orang yang selamat telah ditemukan, dengan pencarian masih dilakukan untuk orang lain.
"Untungnya, serangan ini berhasil digagalkan oleh tentara," kata juru bicara pemerintah Ousseni Tamboura.
Awal Tragedi
Menurut keterangan Pemerintah setempat yang dilaporkan AFP pada Selasa 16 November 2021 penyerang yang melakukan hal keji ini berada di atas truk pick up dan sepeda motor. Bahkan, serangan sebelum fajar itu dianggap sebagai salah satu yang paling mematikan. Karena dalam kejadian mereka terlibat tembak-menembak dengan polisi.
"Serangan itu menghantam pasukan pertahanan dan keamanan Burkinabe sejak kekerasan meletus enam tahun lalu dan jihadis menargetkan detasemen gendarmerie Inata," sebut Kepala staf militer dikutip AFP.
Serangan Sejak Mei 2021
Sebanyak 480 warga sipil tewas dalam serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Burkina Faso sejak Mei lalu. Jumlah ini diungkap oleh Norwegian Refugee Council (NRC).
Selain itu, NRC juga mencatat terdapat peningkatan jumlah pengungsi dalam beberapa bulan terakhir. Sejak April lalu, lebih dari 275 ribu orang terpaksa mengungsi.
Menurut NRC, rata-rata setiap bulannya 55 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Jumlah ini tiga kali lipat dibandingkan rata-rata pada bulan Oktober 2020 hingga Maret 2021.
"Lambat dan tidak memadainya respons kemanusiaan memaksa orang untuk memilih, antara rasa tidak aman dan kelaparan," kata NRC, dikutip dari AFP.
Menurut NRC, banyak masyarakat yang terkepung serangan dan tidak memiliki makanan di rumah mereka. NRC pun mengimbau agar pemerintah mengizinkan sejumlah organisasi untuk memberikan bantuan pada daerah-daerah yang terdampak.
Serangan terhadap masyarakat di Burkina Faso ini sudah berlangsung sejak 2015. Serangan ini sering menargetkan pekerja tambang emas.
Serangan yang diduga terkait dengan Al Qaeda dan ISIS ini telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan penduduk di seluruh Burkina Faso, Mali dan Niger mengungsi dalam beberapa tahun terakhir.
Advertisement