32 Kata Bijak Gus Dur Penuh Makna, Catatan Zainut Tauhid
KH Abdurrahman Wahid adalah pribadi penuh warna. Meski pernah dicaci maki mereka yang setuju dengan tindakannya, Gus Dur tetap menjadi perhatian kaum santri dan umat Islam secara umum di Indonesia, bahkan di dunia.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Dr H Zainut Tauhid Sa'di, diam-diam mencatat dengan setia kata-kata bijak Gus Dur.
Berikut adalah kata-kata bijak Gus Dur yang bertujuan untuk mengingatkan umat manusia, khususnya mengingatkan masayarakat Indonesia. Sebanyak 32 kata Bijak Gus Dur menarik perhatian untuk kita renungkan bersama.
1 “Orang yang masih terganggu dengan hinaan dan pujian manusia, dia masih hamba yang amatiran.”
2 “Allah itu maha besar. Ia tidak memerlukan pembuktian akan kebesaran-Nya. Ia Maha Besar karena Ia ada. Apapun yang diperbuat orang atas diri-Nya, sama sekali tidak ada pengaruhnya atas wujud-Nya dan atas kekuasaan-Nya.”
3 “Tidak penting apapun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak Tanya apa agamamu.”
4 “Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin tinggi toleransinya.”
5 “Agama mengajarkan pesan-pesan damai dan ekstremis memutarbalikannya. Kita butuh Islam ramah, bukan Islam marah.”
6. “Perbedaan itu fitrah. Dan ia harus diletakkan dalam prinsip kemanusiaan universal.”
7. “Islam itu datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi budaya Arab. Bukan untuk ‘aku’ menjadi ‘ana’, ‘sampeyan’ jadi ‘antum’, ‘sedulur’ jadi ‘akhi’. Kita pertahankan milik kita. Kita harus serap ajarannya, bukan budaya Arabnya.”
8. “Islam di Indonesia itu timbul dari basis kebudayaan. Jika itu dihilangkan, maka kemungkinannya ada dua, yaitu pertama kebudayaan akan mati, kedua Islam akan hancur. Pesan saya, jadilah pemikir yang sehat.”
9. “berkat perbedaan, semuanya jadi terang benderang.”
10 “Dari sudut agama, saya ingin mengingatkan, agar ketidaksenangan kita terhadap seseorang atau suatu kaum jangan sampai menyebabkan kita berlaku tidak adil dalam memutuskan sesuatu.”
11. “Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya.”
12. “Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa adanya perbedaan.”
13. “Esensi Islam tidak terletak pada pakaian yang dikenakan, melainkan pada kahlak yang dilaksanakan.”
14. “Rentenir memang melakukan kerja manipulatif, karena ia mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain. Sementara Tuhan tidak memanipulasikan apa-apa. Yang diberikan-Nya hanyalah kehidupan itu sendiri. Terserah mau diapakan oleh manusia, dijadikan ajang pengrusakan, atau lahan untuk penyejahteraan hidup.”
15 “Jika kita merasa muslim terhormat, maka kita akan berpuasa dengan menghormati orang yang tidak berpuasa.”
16. “Jika kamu membenci orang karena dia tidak bisa membaca Al-Quran, berarti yang kamu pertuhankan itu bukan Allah, tapi Al-Quran. Jika kamu memusuhi orang yang berbeda agama dengan kamu, berarti yang kamu pertuhankan itu bukan Allah, tapi Agama. Jika kamu menjauhi orang yang melanggar moral, berarti yang kamu pertuhankan bukan Allah, tapi moral. Pertuhankanlah Allah, bukan yang lainnya. Dan pembuktian bahwa kamu mempertuhaknkan Allah, kamu harus menerima semua makhluk. Karena begitulah Allah.”
17. “Memaafkan tidak akan mengubah masa lalu, tetapi memberi ruang besar untuk masa depan.”
18. “Sebenar apapun tingkahmu, sebaik apapun perilaku hidupmu, kebencian dari manusia itu pasti ada. Jadi jangan terlalu diambil pusing. Terus saja jalan.”
19. “Perbedaan dalam berbagai hal termasuk aliran dan agama, sebaiknya diterima karena itu bukan sesuatu masalah.”
20. “Tuhan tidak perlu dibela, Dia sudah maha segalanya. Belalah mereka yang diperlakukan tidak adil.”
21 “Bukalah hatimu dan bertindaklah dengan jujur.”
22. “Mestinya yang merayakan hari natal bukan hanya umat Kristen, melainkan juga umat Islam dan umat beragama lain, bahkan seluruh umat manusia. Sebab, Yesus Kristus atau Isa Al-Masih adalah juru selamat seluruh umat manusia, bukan juru selamat umat Kristen saja.”
23. “Saya sudah pernah bilang, mereka itu masih seperti anak TK. Buktinya girang banget ketemu sama si Donald.”
24. “Sebuah masyarakat tanpa spritualitas hanyalah akan berujung pada penindasan, ketidakadilan, pemerasan, dan perkosaan, atas hak-hak Asasi warganya.”
25 “Negeri ini paling kaya di dunia tapi sekarang negeri ini menjadi melarat karena para koruptor tidak ditindak dengan tegas.”
26. “Humor tidak bisa menjatuhkan pemerintah. Tetapi humor bisa membantu membusukkan suatu rezim.”
27. “Tragedi BOM Bali yang terjadi di ambang Ramadhan adalah sebuah teguran Ilahi tentang berjangkitnya epidemi perilaku iblis di kalangan masyarakat yang semakin hari semakin sering melakukan kekerasan.”
28. “Saya tidak peduli, mau popularitas saya hancur, difitnah, dicaci maki, atau dituduh apapun. Tapi bangsa dan negara ini harus diselamatkan dari perpecahan.”
29. “Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan, Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga.”
30 “Kepemimpian yang baik dapat membawa hasil yang baik tanpa banyak menumpahkan darah.”
31. “Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.”
32. “Marilah kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah. Inilah esensi tugas kesejarahan kita, yang tidak boleh kita lupakan sama sekali.”
Demikianlah beberapa kata-kata penuh makna Gus Dur tentang agama ataupun tentang negara. Hingga saat ini kata-kata Gus Dur masih selalu diingat dan dikenang dalam hati masyarakat Indonesia.
"Al Fatihah...". Demikian catatan Prof.DR.KH. Zainud Tauhid Saadi/Wamenag RI.