Pembunuh Pekerja Seks di Kediri Sempat Keluar Kamar Ambil Pisau
Polres Kediri Reka Ulang Kasus Pembunuhan Pekerja Seks
Polres Kediri Kota menggelar rekontruksi kasus pembunuhan yang menewaskan seorang pekerja seks komersial yang masih di bawah umur di kamar 421 Hotel Lotus Kediri. Dalam reka adegan, polisi mendatangkan langsung tersangka Refi Purnomo 23 tahun asal Tuban.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Verawaty Thaib, tersangka sangat koperatif, semua adegan yang dilakukan sesuai dengan keterangan yang diberikan diberita acara pemeriksaan.
"Ada 31 adegan reka ulang, dimulai dari dia masuk di hotel sampai di dalam TKP kemudian balik lagi. Pelaku sempat keluar, balik lagi karena pisaunya tertinggal," kata Verawaty Thaib, Senin 8 Maret 2021 petang.
Sebelum membunuh korban, dijelaskan jika pelaku sempat melakukan hubungan layaknya suami istri. Verawaty Thaib juga menyebut korban sempat memegang uang pembayaran milik tersangka meski jumlahnya tidak sesuai kesepakatan awal yakni Rp 700 ribu.
"Prosesnya uangnya kan diberikan kepada korban, tapi saat korban sudah ditusuk, uangnya diambil kembali," katanya.
Sementara itu kuasa hukum dari tersangka, Rini Puspitasari, menjelaskan jika kliennya dalam kondisi sehat saat mengikuti reka adegan hari ini. Kata Rini Puspitasari, kliennya masih ingat betul dengan kejadian dan apa yang ia lakukan saat itu.
"Rekontruksi sesuai dengn keterangan yang diberikan oleh tersangka. Sebanyak 31 adegan. Pemerannya tersangka dengan petugas saja. Semua adegan diperagakan semua dari awal sampai dia pulang," kata Rini.
Seperti diberitakan Ngopibareng.id peristiwa pembunuhan ini berawal ketika pelaku melakukan transaksi seks lewat seorang pria berinisial D. Pria berinisial D ini berstatus sebagai pacar sekaligus muncikari korban pembunuhan berinisial MY berusia 16 tahun.
Sejurus kemudian korban dan pelaku bertemu di dalam kamar hotel, lalu bercinta di dalam. Usai melepas hasrat, korban menagih uang pembayaran sebesar Rp 700 ribu sesuai keepakatan awal. Namun, ternyata korban hanya membawa uang Rp 300 ribu. Keduanya kemudian terlibat cekcok hingga akhirnya terjadilah insiden pembunuhan tersebut.