3.000 Orang Antre Melihat Artefak Rasul di Museum Probolinggo
Sedikitnya 37 benda-benda peninggalan sejarah semasa Rasulullah SAW, para sahabat, hingga era Turki Utsmani yang sebelumnya disimpan dan dipamerkan di rumah dinas walikota akhirnya dipindahkan ke Museum Probolinggo, Kamis, 22 Oktober 2020. Sisi lain, hingga 4 November 2020 mendatang, sekitar 3.000 orang sudah antre untuk menyaksikan artefak di museum di Jalan Suroyo, Kota Probolinggo.
“Hari ini kami launching Museum Rasulullah di Kota Probolinggo bertepatan dengan Hari Santri Nasional (HSN) dan bulan Maulid,” kata Walikota Hadi Zainal Abidin usai peresmian museum, Kamis sore.
Dikatakan keberadaan museum itu diharapkan menjadi destinasi wisata religi baru di Kota Probolinggo. Museum artefak peninggalan Rasulullah, sahabat, hingga era Turki Utsmani tergolong istimewa karena di tanah air baru ada di Probolinggo.
“Banyak kaum muslimin yang ingi menyaksikan artefak peninggalan Rasulullah. Sampai 4 November mendatang sebanyak 3.000 orang dari berbagai daerah sudah antre,” kata Habib Hadi, panggilan akrab walikota.
Karena pandemi Covid-19 belum reda, pengunjung museum pun dibatasi agar bisa sesuai protokol kesehatan. “Dalam sehari ada 9 sesi, tiap sesi ada 40 orang yang bisa masuk Museum Rasulullah selama 30 menit,” kata politisi PKB itu.
Sebenarnya kapasitas pengunjung museum sekitar 150 orang. Dan semasa pandemi Covid-19, hanya ditoleransi sebanyak 25 persen dari kapasitas museum yang bisa masuk. “Selain itu juga pengunjung harus menaati protokol kesehatan seperti, bermasker. Kami juga mengimbau, pengunjung yang rentan seperti, anak-anak sebaiknya tidak diajak masuk museum,” kata walikota.
Disinggung soal jumlah 360 pengunjung per hari dalam kaitannya dengan fasilitas pendukung seperti, tempat pakir, Habib Hadi mengatakan, tidak ada masalah. “Sudah disiapkan untuk tempat parkir,” katanya.
Sebenarnya, artefak Rasulullah dan para sahabatnya sudah tiba di Kota Probolinggo sejak beberapa bulan lalu. Awalnya, puluhan artefak itu dipamerkan dengan pengunjung terbatas di rumah dinas walikota Jalan Panglima Sudirmn: 1 Kota Probolinggo.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang berkunjung ke rumah dinas, 18 Agustus 2020 lalu menyarankan, Kota Probolinggo punya museum religius sendiri. “Karena Kota Probolinggo belum punya museum khusus, maka artefak Rasulullah diletakkan di Museum Probolinggo untuk sementara waktu,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadispendibud), Moch. Maskur.
Sebagian koleksi Museum Probolinggo pun dikeluarkan agar puluhan artefak Rasulullah bisa masuk koleksi museum milik Pemkot Probolinggo. “Sebagian koleksi museum kami keluarkan dan disimpan di UPT milik dinas,” kata Maskur.
Soal keontentikan artefak Rasulullah dan para sahabatnya, tidak perlu diragukan lagi. “Soalnya benda-benda artefak itu merupakan koleksi Galeri Warisan Museum Artefak Rasulullah (Galeri Warisan MAR), milik Abdul Manan Gembong, yang telah teruji kebenarannya karena telah bersertifikat Saudi Commission for Tourism and National Heritage,” kata Taufik Hidayat, rekanan yang memboyong artefak itu ke Probolinggo.