3.000 Nelayan dan ABK Rapid Test di Pelabuhan Probolinggo
Sekitar 3.000 orang menjalani rapid test massal, yang digelar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Probolinggo, Jawa Timur di kawasan Pelabuhan Tanjung Tembaga. Rapid test massal yang menjadi program BUMN Peduli itu berlangsung selama tiga hari, Jumat hingga Minggu, 5-7 Juni 2020.
“Sasaran utama rapid test adalah teman-teman di pelabuhan seperti anak buah kapal, nelayan dan lain-lain,” ujar Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Capt Subuh Fakkurochman, Jumat, 5 Juni 2020.
Sementara General Manager (GM) Pelindo III, Adji Djoko Wibowo mengatakan, rapid test ini merupakan program Peduli BUMN untuk Negeri. “Pelindo III mendapatkan jatah 50 ribu alat rapid test untuk empat wilayah regional se-Jawa Timur,” ujarnya.
Walikota Hadi Zainal Abidin yang hadir ke pelabuhan dengan cara gowes mengatakan, menyambut baik pelaksanaan rapid test massal di pelabuhan. “Melalui rapid test bisa dideteksi dini apakah ada warga yang terpapar Covid-19,” ujarnya.
Habib Hadi, panggilan akrab walikota menilai, kawasan pelabuhan potensial penularan Covid-19. Soalnya, pelabuhan menjadi gerbang keluar-masuk warga Probolinggo dan warga dari luar daerah melalui jalur laut. “Juga banyak aktivitas di pelabuhan yang melibatkan nelayan dan anak buah kapal,” katanya.
Dikatakan rapid test sebagai skrining (penyaring) dini untuk mengetahui warga terkena Covid-19. “Bila hasil rapid test reaktif, maka warga dites lanjutan dengan swab. RSUD dr Mohammad Saleh, Kota Probolinggo sudah punya peralatan untuk swab,” kata Habib Hadi.
Walikota berpesan, masyarakat menaati protokol kesehatan demi memutus mata rantai penularan Covid-19. Warga diminta memakai masker bila keluar rumah, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak saat berada di fasilitas publik.
Soal rapid tet, Habib Hadi mengatakan, dirinya bersama kepala-kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga sudah menjalani rapid test beberapa waktu lalu. “Alhamdulillah hasilnya, non reaktif semua. Karena itu jangan takut mengikuti rapid test. Lebih baik diketahui sekarang dan segera ditangani secara medis,” katanya.
Rapid test massal dengan cara pengambilan sampel darah dilakukan di salah satu ruang di Kantor Pelindo III Probolinggo. Sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo bertugas mengambil sampel darah.
Advertisement