300 Ulama Dunia Dilibatkan, NU Gelar Muktamar Fiqih Peradaban
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, menjelaskan, puncak peringatan hari lahir (Harlah) 1 Abad NU digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada 7 Februari 2023 mendatang. Selain itu, ia juga menyampaikan sejumlah kegiatan dalam rangkaian tersebut.
“Ada sejumlah klaster kegiatan. Sebagian sudah berjalan, sebagian lainnya sedang kita persiapkan,” kata Gus Yahya, panggilan akrab putra KH M Cholil Bisri Rembang, almaghfurlah.
Menurut Gus Yahya, kegiatan yang sudah berjalan di antaranya adalah NU Women. Yaitu sebuah gerakan keluarga maslahat untuk mencegah kekerasan ibu dan anak, menanggapi perubahan iklim, serta pemberdayaan ekonomi dan politik perempuan.
Mantan Jubir Presiden Abdurrahman Wahid ini mengungkapkan hal itu, dalam rapat sosialisasi Peringatan 100 tahun NU pada di Asrama Haji Surabaya, Selasa 15 November 2022.
Dalam sosialisasi ini hadir seluruh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur berikut Lembaga dan Banomnya. Tidak ketinggalan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Timur.
Fiqih Peradaban Libatkan Ulama Dunia
Selain itu, telah terlaksana forum Religion Twenty (R20) pada awal November lalu. Sedangkan acara yang tengah mereka siapkan dengan serius adalah pengembangan badan usaha NU, NU tech, festival seni tradisi Nusantara, pekan olahraga NU, dan penganugerahan NU.
“Sehari sebelum resepsi puncak, akan kita laksanakan muktamar internasional fiqih peradaban yang akan melibatkan 100 hingga 300 ulama se-dunia,” kata Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibiin, Leteh Rembang.
Pada puncak harlah pada tanggal 16 Rajab 1444 Hijriyah atau 7 Februari 2023 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo itu, sejumlah tokoh agama se-dunia akan mengikuti resepsi puncak 1 abad NU tersebut. Salah satu tujuannya agar para ulama dunia mengetahui bahwa NU sebagai fenomena gerakan sosial tersebar hingga akar rumput dan menjadi satu-satunya di dunia.
“Dengan demikian, kita harapkan para ulama dunia tertarik untuk meniru gerakan seperti NU di negaranya masing-masing,” tutur Gus Yahya.
Dalam agenda sosialisasi ini, hadir Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar, dan Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori. Turut hadir pula Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf, Ketua PBNU Amin Said Husni dan sejumlah tokoh lain. Termasuk jajaran dari PWNU Jatim.
Advertisement