300 Makanan Gratis Dibagikan ke Pengunjung PKA VII
Soal kuliner, Aceh memang juaranya. Beragam kuliner khasnya mampu membangkitkan selera. Jika penasaran silahkan sambangi Pekan Kebudayaan Aceh VII yang berlangsung 5 hingga 15 Agustus 2018.
PKA VII juga menghadirkan Festival Kuliner Aceh. Yang pastinya, wajib disambangi. Beragam kuliner lezat tersaji lengkap tanpa anda harus repot memburunya.
Selain itu sebanyak 300 porsi kuliner akan disajikan gratis. Kuliner gratis ini akan disediakan oleh setiap kabupaten/kota secara bergantian setiap hari.
Selain buah-buahan, ada juga 1000 lebih porsi olahan buah yang dibagikan kepada pengunjung. Seperti rujak manis, manisan kecapi, manisan kedondong, dan manisan buah ceremai.
Selain itu, sebut Ilyas, di setiap stand kuliner kabupaten/kota, pengunjung juga bisa menikmati berbagai kuliner khas. Bahkan yang sudah jarang disajikan sekalipun. Harganya pun murah, hanya Rp 5000 per porsinya.
"Dengan mengangkat tema “Encyclofoodia of Aceh”, pameran ini juga diisi dengan sejumlah kegiatan. Ada pameran bahan pangan dan pameran buah-buahan. Juga ada khanduri boh kayee, salah satu adat masyarakat Aceh untuk mengekspresikan rasa syukur atas buah-buahan yang sudah berhasil dipanen," ungkap Ilyas.
Terpisah, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana mengapresiasi penyelenggaraan Festival Kuliner Aceh. Pitana mengatakan kuliner merupakan salah satu aspek penting dalam pariwisata. Selain itu kuliner menjadi salah satu pilar penting untuk peningkatan ekonomi rakyat.
“Oleh karena itu, pembinaan terhadap usaha kuliner di Aceh menjadi sangat penting karena ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pariwisata. Sehingga nantinya turut mendongkrak perekonomian masyarakat,” ujar Pitana.
Hal ini juga diamini Asisten Deputi Pemasaran I Regional I, Masruroh. Wanita yang akrab diaapa Iyung itu mengatakan, dengan adanya festival seperti ini, kuliner Aceh bisa terus dikenal oleh masyarakat. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga ke manca Negara.
“Sudah saatnya kini kuliner Aceh menapaki jalur internasional, sehingga masakan aceh ini bisa dikenal oleh masyarakat internasional, sebagaimana mereka mengenal pizza atau bahkan kebab,” ungkap Iyung.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun sumringah dengan diangkatnya kuliner Aceh pada pelaksanaan PKA VII ini. Sebagai sebuah pekan kebudayaan sudah sangat tepat jika kuliner pun ikut diangkat. Pasalnya kuliner juga merupakan salah satu unsur dari adat dan budaya itu sendiri. Selain itu kuliner merupakan magnet lain dari pariwisata Indonesia.
"Soal kuliner, Indonesia sudah pasti juaranya. Kekayaan kuliner kita sudah banyak diakui dunia. Sama halnya kuliner Aceh yang begitu kaya rasa. Jadi silahkan datang dan nikmati lezatnya kuliner Aceh di Festival Kuliner Aceh pada PKA VII," ujar Menpar Arief Yahya.
Lebih lanjut Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, masa depan industri kuliner sangat bagus. Bahkan, kata dia, diplomasi sosial ekonomi terbaik melalui kuliner.
“Sudah saya simpulkan, diplomasi sosial ekonomi terbaik itu melalui kuliner. Sebenarnya lebih tidak terasa melalui kuliner. Musik dan film itu juga mempengaruhi, tapi itu lebih terasa. Kalau kuliner tidak terasa. Pesan yang disampaikan melalui kuliner itu cair dengan budaya yang ada di kuliner tersebut,” ujar Menpar Arief Yahya.
Ia melanjutkan, kuliner sendiri memiliki ukuran yang lebih besar. Ketika merasakan kuliner satu bangsa, maka tidak menutup kemungkinan turis pun akan mengunjungi destinasi asal kuliner tersebut.
“Tahun 2017, pendapatan dari kuliner sekitar 30 persen atau sekitar Rp 60 triliun dari total pendapatan pariwisata sekitar Rp 200 triliun," kata dia. (*)
Advertisement