30 Tahun Runtuhnya Tembok Berlin
Runtuhnya Tembok Berlin 30 tahun yang lalu merupakan simbol bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur.
Pada November 1989, orang-orang dari seluruh penjuru dunia datang ke Berlin untuk bersama-sama merayakan persatuan dan meruntuhkan tembok yang memiliki panjang 155 km dan tinggi 3,6 m tersebut.
Meskipun tidak ada yang patut dibanggakan dari tembok tersebut, tembok yang berdiri sejak tahun 1961 sampai 1989 tersebut merupakan simbol dari Perang Dingin.
Pasalnya, tembok itu dibangun oleh Jerman Timur untuk mengisolasi Kota Berlin Barat yang memiliki ideologi berbeda dengan Jerman Timur, sosialis di sebelah timur dan liberal di sebelah barat.
Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier memperingati 30 tahun runtuhnya tembok Berlin, Jerman. Dalam peringatan itu, Steinmeier berpesan agar warga Jerman terus semangat dan menjadikan pengalaman runtuhnya tembok berlin ini sebagai pembelajaran.
"Bersama dengan teman-teman kami, kami ingat dengan rasa terima kasih yang dalam atas peristiwa 30 tahun yang lalu," kata Steinmeier saat upacara di Bernauer Strasse Berlin Wall Memorial, seperti dilansir Reuters, Minggu 10 November 2019.
Selain Steinmeier, peringatan ini juga dihadiri oleh Kanselir Angela Merkel dan kepala negara dari Polandia, Hongaria, Slovakia dan Republik Ceko.
Selama upacara, Steinmeier dan presiden Polandia, Hongaria, Slovakia dan Republik Ceko menempatkan mawar di celah kecil di sisa-sisa dinding di peringatan itu.
Steinmeir juga mengucapkan terima kasih kepada Negara Polandia-Slovakia. Menurutnya, perdamaian tidak akan terwujud jika tidak negara di Eropa Timur tidak bersatu.
"Tanpa keberanian dan keinginan untuk kebebasan orang Polandia dan Hongaria, Ceko dan Slovakia, revolusi damai di Eropa Timur dan reunifikasi Jerman tidak akan mungkin terjadi," kata Steinmeier.
Ia pun mengatakan bagaimanapun peristiwa bersejarah itu tidak menjadi akhir sejarah seperti yang dikatakan oleh sejarawan AS Francis Fukuyama.
"Demokrasi liberal sedang ditantang dan dipertanyakan. Itu sebabnya Jerman dan sekutu Eropa harus berjuang setiap hari untuk Eropa yang damai dan bersatu dengan masing-masing negara harus melakukan bagiannya untuk mengatasi perbedaan," katanya.
Perjuangan sistem politik terus berlanjut dan masa depan lebih tidak pasti daripada sebelumnya, tambahnya.
"Nilai-nilai yang menjadi dasar Eropa didirikan mencakup kebebasan, demokrasi, kesetaraan, penegakan hukum, penghormatan terhadap hak asasi manusia sama sekali tidak terbukti dengan sendirinya. Dan mereka harus dipenuhi dengan hidup dan harus dipertahankan lagi dan lagi," sambung Steinmeier.
Perayaan di Berlin ini diakhiri dengan pesta di Gerbang Brandenburg di malam hari. Pesta itu menampilkan orkestra Staatskapelle Berlin yang disutradarai oleh Daniel Barenboim dan musik elektronik dengan legenda techno DJ WestBam.
Advertisement