30 Rumah Rusak Akibat Tanah Longsor di Trenggalek
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek mencatat hingga saat ini sedikitnya ada 30 rumah warga rusak akibat tanah longsor di Kecamatan Ndoko, Trenggalek sepanjang tiga pekan terakhir. Tingkat kerusakan beragam, mulai berat hingga sedang.
Sekretaris BPBD Trenggalek Tri Puspita Sari mengatakan, bencana longsor itu terjadi sporadis. Selain mengenai rumah warga, ada sejumlah fasum yang rusak, seperti akses jalan, jembatan, hingga bangunan sekolah.
"Untuk tingkat rusaknya bervariasi. Rata-rata mengenai bagian dinding tembok maupun dapur rumah warga," katanya di Trenggalek, dikutip Antara, Senin, 22 November 2021.
Bencana tanah longsor, lanjut dia, tersebar di beberapa desa, terutama di kecamatan yang wilayahnya pegunungan.
"Berdasarkan pemetaan BPBD Trenggalek, terdapat 45 desa di 10 kecamatan yang masuk ke dalam daerah rawan longsor. Masyarakat yang tinggal di daerah tersebut diimbau untuk waspadai dan mengantisipasi ancaman tersebut selama musim hujan,” katanya.
Tercatat juga jalan penghubung antar dusun di Desa Sumberbening Kecamatan Dongko terputus terdampak bencana hidrometeorologi tersebut. Akibatnya, sebanyak 14 kepala keluarga (KK) di RT 13/RW 04 Dusun Pelem terisolasi.
Akses utama penghubung antara Dusun Pelem dengan Dusun Krajan terputus usai ambles sepanjang 15 meter dengan kedalaman 5 meter. Selain memutus konektivitas warga, jalan ambles selebar empat meter itu juga mengancam rumah di bawah jalan.
"Sebelumnya longsor juga menutup total akses jalan Kampak-Munjungan, tepatnya di Dusun Sarubasahan Desa Besuki Kecamatan Munjungan. Namun tidak berlangsung lama, jalan bisa dilalui lagi setelah petugas gabungan dibantu masyarakat membersihkan material longsor," kata dia.
Selain rumah hingga infrastruktur jalan, beberapa objek vital seperti fasilitas pendidikan juga dilaporkan terdampak longsor. Sebanyak dua sekolah di laporkan terdampak bencana longsor dari total 38 titik longsor selama kurun waktu 21 hari tersebut.