30 Orang Terselamatkan dari Tragedi Itaewon, Kisah Bikin Trenyuh
Tragedi Itaewon terjadi pada acara Halloween Party (Pesta Topeng) di Itaewon, Korea Selatan, 30 Oktober 2022. Sejauh ini, dalam insiden pucak kegembiraan dan hura-hura itu, telah menelan 156 korban jiwa hingga Selasa 1 November 2022. Korban umumnya berusia 20-an tahun dan merupakan perempuan.
Dari 156 korban, 12 di antaranya merupakan anak remaja, 104 orang berusia 20-an, 31 orang berusia 30-an, delapan orang berusia 40-an, dan satu orang berusia 50-an. Para korban terdiri dari 101 perempuan dan 55 laki-laki.
Kemudian, dari 151 korban luka-luka, 29 orang disebut dalam kondisi kritis. Berikut kisah-kisah penyelamatan yang dilakukan tiga warga asing yang dianggap sebagai penyelamat di antara para peserta pesta tersebut. Kisah tragedi tersebut dikutip dari Korea Times, Jumat 4 November 2022.
Tiga warga asing dikabarkan telah menjadi penyelamat lebih dari 30 orang dalam tragedi Halloween di distrik Itaewon, Korea Selatan, Sabtu 30 Oktober 2022.
Mereka merupakan tentara Amerika Serikat yang ditempatkan di Korea Selatan. Salah satu korban selamat menceritakan pengalamannya saat diselamatkan oleh tentara AS. Korban itu berujar dia ditarik keluar dari kerumunan di sebuah gang sempit Itaewon sebelum jatuh pingsan dan dibawa ke tempat aman.
Ia mengatakan seorang pria kulit hitam yang kuat menariknya dari balik kerumunan seperti tengah menarik lobak dari ladang.
Pria asal Cheongju itu meyakini para tentara penyelamat tersebut adalah Jarmil Taylor (40), Jerome Augusta (34), dan Dane Beathard (32) yang sempat diwawancara oleh kantor berita AFP. Ia mengatakan trio hero itu bertugas di Kamp Casey di Dongducheon, sekitar 50 kilometer dari utara Seoul.
"Keadaan bencana Itaewon dan kegiatan penyelamatan yang diungkapkan tiga tentara AS dalam wawancara mereka persis sama dengan apa yang saya alami," ucapnya, dikutip Korea Times, Kamis 3 November 2022.
Tiga Tentara AS
Tiga tentara itu sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa mereka menarik orang-orang keluar dari kekacauan di gang sempit selama berjam-jam dan membawa mereka ke tempat yang aman sehingga petugas tanggap darurat dapat melakukan CPR.
Setelah melihat wawancara itu, korban mengaku sangat ingin bertemu ketiganya untuk berterima kasih karena mereka telah membuat jumlah korban yang jatuh tidak sebanyak itu.
Sang korban mengaku saat itu dirinya pergi ke Itaewon untuk menikmati perayaan Halloween bersama teman-temannya. Namun dia jatuh di tengah keramaian di sebuah gang sempit sebelum akhirnya hilang kesadaran.
Advertisement