30 Menit Dokter Keluarkan Peluit yang Nyangkut di Tenggorokan
Tiga bulan lalu, Asep Yahya tak sengaja tersedak perluit ukuran kecil, hanya setengah puntung rokok. Secara fisik, bocah 9 tahun itu baik-baik saja. Namun anehnya, setiap kali murid SDN Jalupang Girimukti, Desa Girimukti, Kabupaten Bandung Barat ini menarik nafas panjang, yang keluar adalah bunyi mirip terompet.
Keanehan itu menyebabkan Asep mogok sekolah. Niat orangtua untuk membawa sang anak ke rumah sakit, terganjal masalah ekonomi. Subandi, ayah Asep, berprofesi sebagai penjaring ikan di Waduk Saguling. Penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari keluarga.
Beruntung, pemerintah Kabupaten Bandung Barat melalui Dinas Kesehatan langsung bergerak cepat dengan membawa Asep ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS), pada Rabu 19 Desember 2018.
Tim dokter RSHS hanya butuh waktu kurang satu jam untuk mengeluarkan peluit ukuran 2 cm. Sedangkan kedalaman masuknya di saluran pernafasan lebih dari 18 cm.
Meski tidak ada luka, karena bukan benda metal tapi plastik, prosedur yang dilalui tim dokter bukan tanpa kesulitan. Hal itu diungkap Kepala KSM Ilmu Kesehatan THT-KL RSHS Bandung, Lina Lasminingrum.
"Ada dua skenario, jika endoskopi tidak berhasil, maka tindakan selanjutnya adalah operasi bedah toraks. Beruntung prosedur endoskopi berhasil, sehingga tidak dilakukan operasi," jelas Lina.
Menurut Lina, posisi peluit itu percabangan utama bronkus kiri. Memang tidak terlihat pada hasil rongten, tapi karena itu peluit, jadi ada bunyi yang bisa mengarahkan tim dokter pada posisi peluit tersebut.
"Itu saluran nafas, tim dokter sangat berhati-hati saat menarik perluit dari saluran nafas," sambung Lina. (yas)