3 Zona Wisata Kota Tua Surabaya
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengembangkan destinasi wisata yang ada di Kota Pahlawan, untuk menawarkan pengalaman baru bagi para pelancong, serta menciptakan peluang lapangan kerja yang lebih luas bagi warga setempat.
Salah satunya ialah revitalisasi di Kota Tua Surabaya sebagai salah satu destinasi wisata berbasis sejarah dengan melestarikan dan mengoptimalisasikan bangunan cagar budaya.
Ada area mini SKG (Surabaya Kriya Gallery), wadah bagi produk UMKM, berupa merchandise tentang kota lama. Kemudian, menyediakan toilet, serta melakukan pemugaran area panggung Taman Sejarah.
Berikut ini info grafis 3 zona wisata Kota Tua Surabaya, digadang-gadang menjadi kawasan kota lua paling luas di Indonesia:
Info Grafis 3 Zona Wisata Kota Tua Surabaya
Kota Tua Surabaya merupakan kawasan yang merekam sejarah panjang perkembangan Kota Pahlawan, sejak abad ke-17 hingga ke-20. Pusat kota, pelabuhan, industri, dan perdagangan yang dihuni berbagai etnis.
Peresmian kota tua akan dilakukan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, Kamis 27 Juni 2024.
Kota Tua Surabaya terbagi menjadi tiga zona, yakni Eropa, Pecinan, dan Arab.
Zona Eropa meliputi Jalan Kalimas, Jalan Veteran, Jalan Sikatan, Jalan Rajawali. Di sana terdapat pemukiman dan perkantoran etnis Eropa di masa kolonial, serta keberadaan Penjara Kalisosok peninggalan Belanda yang bangunannya masih ada hingga saat ini.
Zona Pecinan meliputi Jalan Karet, Jalan Kembang Jepun, hingga Jalan Panggung. Kawasan Jalan Panggung di masa kolonial adalah pusat perdagangan etnis Tionghoa. Sedangkan Perkampungan etnis Tionghoa pada masa kolonial ada di Jalan Pabean Cantian.
Zona Arab kawasan Ampel meliputi Jalan Pegirian, Jalan Sasak, hingga Jalan KH Mansyur. Dulu, Jalan Sasak adalah permukiman etnis Arab di Surabaya. Makam Sunan Ampel dan Masjid Ampel hingga saat ini menjadi salah satu situs wisata religi yang sangat dikenal di kawasan ini.
Transportasi umum untuk mencapai kawasan kota lama, yaitu Surabaya Bus dan feeder Wira-Wiri Suroboyo.
Kantong parkir di Terminal Kasuari, Krembangan, dan Jembatan Merah Plaza (JMP).
Advertisement